Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan bersama kepala sekolah dan guru-guru di SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali di dapatkan beberapa temuan terkait peran guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu penddikan dan pembelajaran di SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali yakni sebagai berikut.
- Kepala sekolah berperan sebagai contoh bagi guru dan sebagai motivator
- Kepala sekolah merupakan cerminan sekolah tersebut. Sekolah yang baik tercermin dari kepala sekolahnya. Semua kebijakan sekolah sebagian besar diatur oleh kepala sekolah. Reputasi kepala sekolah dapat rusak jika ia memilih tindakan atau kebijakan yang salah. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memiliki kualifikasi untuk mengawasi sekolah. Kepala sekolah harus memberikan contoh yang positif bagi para pendidik dan peserta didik. Kepala Sekolah Menengah Islam Terpadu Al-Ghozali memiliki rasa kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk menginspirasi pendidik lain, menurut hasil wawancara. Para guru sangat menghormati kepala sekolah dan menjadikannya sebagai contoh. Saat membuat keputusan, administrator secara konsisten meminta masukan dari pendidik lain dan tidak pernah mengabaikan masukan mereka. Para guru merasa dihargai sebagai hasilnya, dan mereka lebih bersedia untuk menyuarakan keprihatinan mereka. Kepala sekolah juga mempertimbangkan saran-saran instruktur. Kepala sekolah menganggap ide ini sangat bagus karena dapat mengidentifikasi perbedaan gaya mengajar antara guru satu dan guru lainnya, sehingga guru dapat melihat manfaat dari berbagai pendekatan dan menggunakannya di lingkungan kelas yang lain. Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah kepada bawahannya secara memotivasi guru untuk selalu konsisten dalam pengajarannya, membuat proyek-proyek terobosan terbaru dengan mengikuti perkembangan teknologi. Serta kepala sekolah juga menjadi pengingat bagi bawahannya bagaimana cara memberikan pengajaran kepada siswa -- siswi di SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali.
- Pelaksanaan pemberdayaan guru melalui pelatihan dan seminar
- Untuk meningkatkan pembelajaran yang bermutu, guru perlu memiliki kemampuan mengajar yang baik. Kepribadian yang unggul dan sumber daya manusia yang bermutu akan dihasilkan oleh para pendidik yang mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada para siswanya. Kepala Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Ghozali sering kali mengundang para guru untuk mengikuti pelatihan dan seminar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengajar mereka, semuanya demi mencapai tujuan ini. Selama pelatihan, para pendidik tidak hanya belajar bagaimana menjadi pendidik yang terampil tetapi juga memperoleh keterampilan nonteknis termasuk kerja sama tim, berbicara di depan umum, disiplin, dan pemecahan masalah. Seorang guru di SMP Islam Terpadu Al-Ghozali melaporkan bahwa setelah pelatihan, para pendidik lebih terlibat, produktif, dan memiliki pemahaman luas tentang cara merancang lingkungan belajar yang menarik dan produktif.
- Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran / RPP
- Guru dan kepala sekolah bekerja sama dalam menyusun kurikulum yang relevan, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan selaras dengan perkembangan zaman. Bersama-sama merancang model pembelajaran yang menarik, efektif, dan melibatkan siswa secara aktif, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kooperatif, atau pembelajaran berbasis masalah.  Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Dalam  pemanfaatan teknologi guru dan kepala sekolah memanfaatkannya dalam pembelajaran, seperti penggunaan platform pembelajaran online, aplikasi edukasi, atau media sosial untuk meningkatkan interaksi dan efektivitas pembelajaran.  Di SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali selalu mempunyai ide-ide program sekolah yang berasal dari kolaborasi guru dan kepala sekolah, itulah yang nantinya diterapkan pada pembelajaran siswa-siswi di SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali seperti mengadakan pembelajaran IT bagi siswa dan siswinya.
Berdasarkan observasi dan penelitian yang telah dilaksanakan SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali mereka menerapkan Kurikulum Merdeka dalam hal meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajarnnya. Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan alternatif yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dalam belajar kepada para siswa. Konsep ini mendorong siswa untuk menjadi mandiri, kreatif, dan aktif dalam menggali pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri. Dalam Kurikulum Merdeka, pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa, di mana siswa diberikan kebebasan untuk menentukan minat, tujuan, dan metode belajar mereka sendiri. Mereka dapat mengambil inisiatif dalam mengeksplorasi topik-topik yang menarik bagi mereka dan memilih cara terbaik untuk memperoleh pengetahuan.
      Visi dan misi di SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali pembentukan akhlak islamiyah semua aktifitas bermuara pada pembentukan karakter yang baik, prestasi non akademik dan akademik dijalankan ektrakurikuler dan tahfidz kemudian berkolaborasi bagaimana menjadikan anak-anak bisa berkalobasi dalam hal kegiatan masjid dan elemen-elemen masyarakat diluar,dan mandiri dalam hal pembelajaran, dalam pengelolaan manajemen peserta didik. Visi misi ini sangat berjalan dengan kurikulum merdeka yaitu terkait dengan profil pelajar pancasila yang sudah terakomodasi dalam visi dan misinya.
Dan hasil penelitian menunjukkan bahwasanya tantangan dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran di SMP Islam Terpadu Al -- Ghozali adalah ketidaksiapan dari peserta didik untuk melaksanakan konsep pembelajaran kurikulum merdeka seperti belajar secara mandiri, maupun keterampilan-keterampilan lainnya.
Tantangan yang terjadi untuk merealisasikan peningkatan mutu pembelajaran juga berasal dari dari pribadi guru karena tidak semua guru memahami proses belajar yang berkualitas dan tidak memahami pembelajaran yang betul-betul memihak kepada murid. Guru sebagai fasilitator bagi siswa/I dalam kurikulum merdeka. Guru tidak hanya memberikan pembelajaran yang berasal darinya namun juga memberikan waktu kepada siswa/I untuk belajar mandiri.Perubahan paradigma - paradigma pembelajaran dari zaman dulu dan zaman sekarang menjadi perhatian bagi seorang guru untuk dapat memilahkan dan menempatkannya secara benar dan tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H