Mohon tunggu...
Abu Mamur MF
Abu Mamur MF Mohon Tunggu... Guru - Belajar Menjadi Manusia

Penggemar buku, puisi, kopi dan singkong rebus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Mantan "Pengedar" (Part 2)

18 November 2017   10:45 Diperbarui: 18 November 2017   12:34 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di organisasi pendidik pun ia aktif, sebagai sekretaris KKG (Kelompok Kerja Guru). Tahun lalu ia dan sejumlah kawan turut memperjuangkan "nasib" GTT agar beroleh Tunjangan Profesi Guru (TPG) atau lazim disebut sertifikasi.

Beberapa kementerian terkait, ia datangi, melakukan audensi, diplomasi, mencari solusi, dan si si yang lain. Sampai di kabupaten tidak berhasil. Ia dan beberapa kawan mendatangi kementerian pusat. Setelah proses demi proses yang cukup alot dan mrekitik dilalui, alhamdulillah, perjuangannya membuahkan hasil. Para GTT, khususnya mapel PAI yang mengajar di sekolah negeri, di kabupaten Tegal, mendapatkan haknya memperoleh TPG.

Amrul Hakim, itulah nama kawan yang saya ceritakan di tulisan ini, dari part 1 sampai part 2. Selain kawan dekat, ia juga saudara sepupu. Bulan lalu, tokoh kita yang satu ini baru saja mendapat panggilan dari Kemendikbud RI untuk mengajar di Singapura, menjadi Guru Luar Negeri (GLN).

Tepat hari ini, ia berulang tahun. "Semoga kian sehat dahsyat, berkah berlimpah, inspratif dan bercahaya. Selamat mengenang kali pertama merayakan cahaya ya". Tulisan ini adalah kado dari saya untukmu, Ndan Amrul Hakim.

Selamat dan sukses, saudaraku. Kau tak lagi menjadi "pengedar" es krim, jajanan ringan, batu akik, dll. Kini kau adalah mantan "pengedar". Kini kau adalah Guru Gemladag Mulad-Mulad dan Mrekitik (G2M2) di negeri seberang. Teruslah berbagi inspirasi pada kawan-kawan.

nuansa Sekolah Indonesia Singapura
nuansa Sekolah Indonesia Singapura

The last, Meski kita bukan Slankers lagi, tapi sekedar sebagai pengenang, saya sampaikan Salam Peace, Love, Unity 'n Respect. Yeah!!

(The End)

* Part 1 bisa disimak di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun