Penulis : Hanif Ahmad
Mang Nata :
Cinta dan sayang adalah milik Allah Ta'ala, seseorang dapat merasakannya karena ada anugrah dari-Nya.
Bi Ristha :
Betapa bahagia ya Mang Nata, jika kita memiliki cinta dan sayang tersebut.
Mang Nata :
Benar sekali Bibi, oleh sebab itu mengatakan cinta dan sayang bukanlah hal sepele, melainkan sangat penting.
Bi Ristha :
Tapi Mang Nata bukankah ada juga kalau kata cinta dan sayang itu, tidak usah diucapkan melainkan dibuktikan melalui sikap dan perbuatan ?
Mang Nata :
Mungkin ada yang seperti itu Bibi. Tetapi kalau kita merasakan cinta yang benar, pasti akan berani mengatakannya.
Bi Ristha :
Jadi harus berani mengatakannya ya Mang Nata ?
Mang Nata :
Dengan sendirinya Bibi, cinta itu sifatnya agresif, menggebu-gebu. Sebuah kekuatan sebagai cikal bakal akan bersatunya hati manusia.
Bi Ristha :
Ya ampun so sweet sekali ya Mang Nata untuk menyatukan hati.
Mang Nata :
Setiap kita harus terus belajar Bi, dari makna cinta seperti ini. Cobalah untuk mengatakan kata cinta dan sayang sebisa kita ucapkan baik kepada pasangan atau kepada apapun itu. Yang karenanya ada gairah yang bergelora. Makna cinta seperti ini adalah seperti doa. Agar Tuhan Allah Ta'ala sebagai Sang Pemilik melimpahkan cinta dan sayang. Sehingga hati kita manusia akan semakin mudah untuk disatukan dalam damai dan kemajuan. Karena ketika manusia kehilangan cinta dan sayang, lihatlah dunia penuh perselisihan, ketakutan dan kebencian.
Bi Ristha :
Ya Allah...! Mang Nata, kalau begitu Bibi harus semakin cinta dan sayang sama Mang Nata. Agar kata cinta dan sayang yang Bibi ucapkan ini, sebagai doa yang akan menarik berkah dan ridho Allah Ta'ala untuk perdamaian dan kemajuan. I love you Mang Nata...!
Mang Nata :
I love you too....!
(Cerita Mang Nata 350)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H