Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Kisah Cinta Letnan Rose dengan Si Koki (Part 29)

7 September 2020   19:43 Diperbarui: 2 Juli 2024   09:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seibarat sebuah kendaraan, jika kita ingin nyaman dalam kecepatan 60, maka mental dan sikap kita harus lebih tinggi berada dalam latihan kecepatan 80 atau 100. Demikian juga dengan pengorbanan yang sudah kamu miliki. Bahwa kamu sudah terlatih dalam pengorbanan untuk kehilangan nyawa sekalipun. Jadi ketika ada nilai perjuangan di bawah tahapan kehilangan nyawa. Saya melihat kamu sudah nyaman menikmati pengorbanan dan perjuangan tersebut.

Menjadi orang baik bukan hanya berdiri diatas mimbar merasa suci dengan memisahkan diri dari kehidupan nyata dengan berbagai tantangan yang harus diselesaikan. Tetapi rasa cinta yang dimiliki atas kesucian itu, harus ikut mengulurkan tangan menolong sesama manusia yang berkubang dalam lumpur keburukan. Bahkan tak segan tangannya ikut kotor untuk menolong mereka. 

Seorang yang baik yang hanya memikirkan kesucian dirinya tanpa ada perjuangan menolong orang-orang buruk, adalah tidak pantas menyandang sebagai pahlawan kehidupan. Karena ia hanya pandai menasehati tanpa ada keteladanan nyata yang sudah dikerjakan. Bahkan doa-doa si suci ini tak ada kemakbulan untuk menolong orang orang dalam kesesatan. Ketika penderitaan menimpa yang mengaku suci ini, lantas tetap saja ungkapan caci maki tak lepas dari emosinya, menangis merintih hanya untuk simpati merasa dizalimi. 

Jika kesucian sudah menguasai dirimu dalam derajat kedekatan dengan Tuhan, maka semestinya tidak ada kebencian atau pun ketakutan. Perlihatkanlah ketegaran dan stabil dalam emosi kesucian dengan tetap menyampaikan kasih sayang yang utuh.

Letnan Rose :
Terimakasih kokiku kekasihku yang teristimewa, semua uraianmu semakin menunjukan siapa dirimu yang sebenarnya. Kamu sudah menjadi orang yang bermanfaat dari karya  tulisanmu. Setidaknya untuk diriku cintaku kekasihku.

Nasehat dan motivasi untuk dirimu menjadi nasehat dan motivasi untuk saya juga. Walau secara utuh tujuan itu belum terwujud, tetapi saya yakin semangat itulah yang menjiwai dalam tulisanmu dan bagiku juga yang mencintaimu sepenuh hatiku.

Saya pikir sudikah kiranya kamu untuk datang ke negaraku kokiku sayang. Saya bisa bantu semua cita-citamu untuk sukses meraih apa yang kamu harapkan.

Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita yang ada dalam hati kecilmu adalah punya tempat untuk meyimpan semua karyamu, kemudian akan banyak orang datang ke tempatmu, lalu kamu sajikan karya tulismu dan keahlian kamu juga dalam mengolah makanan. Bisa jadi sebuah perpaduan yang bisa meraih manfaat dan faedah yang lebih luas lagi.

Persiapkan dirimu sayang, setelah saya menemuimu. Maka datanglah berkunjung  ke negaraku. Banyak kesempatan yang bisa kita sama-sama perjuangkan dalam cinta, kemanusiaan dan perdamaian. Saya kira semua idemu itu masa depan sebagai seorang yang istimewa dalam manfaat dan kebaikan.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun