Namun, ada masalah tertentu dengan pendekatan ini. Karena kurangnya keberanian atau ketidakmampuan untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka, siswa kadang-kadang tidak berani bertanya atau mengungkapkan masalah mereka. Selain itu, pendekatan ini juga
Metode Pembelajaran Koorperatif
Menurut Robert E. Slavin dalam Jurnal Pendidikan Islam karya Nur Maziyah Ulya, cooperative learning adalah metode pengajaran di mana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan saling membantu, berdiskusi, dan berargumen untuk memperdalam pemahaman mereka dan menutup kesenjangan pemahaman individu.
Alasan memilih metode ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa serta kemampuan hubungan sosial, dan menumbuhkan sikap menerima kekurangan orang lain.
Kelebihan metode ini adalah dapat melibatkan siswa secara aktif dalam suasana pembelajaran yang terbuka dan demokratis.
Namun, terdapat beberapa kelemahan dalam metode ini. Pembagian siswa ke dalam kelompok dengan tugas tertentu dapat membuat siswa merasa terasing dan bingung karena kurangnya pengalaman dalam bekerja sama untuk menyelesaikan tugas tersebut, sehingga menyebabkan kekacauan dan kurangnya komunikasi.
Metode Praktek
Pendekatan yang dimaksud adalah metode praktik, di mana siswa menerapkan apa yang telah mereka pelajari ke dalam praktik langsung. Dengan pendekatan ini, siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi tentang materi yang diliput, seperti cara merawat jenazah dengan benar dengan cara memandikan, memakaikan kain kafan, menshalatkannya, menguburkannya, dan melakukan sholat duha.
Pendekatan ini digunakan agar siswa dapat langsung memahami apa yang mereka lakukan. Ketika siswa menyelesaikan pekerjaan di lapangan, mereka biasanya memahaminya dengan lebih baik karena mereka memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari pendekatan ini adalah anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung, meskipun terkadang ada siswa yang memiliki kemampuan fisik atau psikomotorik.
Pembelajaran di kelas :
- Siswa duduk dengan tertib saat guru memasuki kelas.
- Guru menyeringai kepada murid-muridnya saat memasuki kelas dan berkata, "Selamat pagi, anak-anak."
- Guru kemudian memimpin doa yang dibacakan oleh ketua kelas untuk memulai pembelajaran.
- Pengajar mengecek kehadiran setiap siswa satu per satu dan mencatatnya di buku catatan kelas.
- Instruktur menyiapkan bahan referensi seperti buku teks atau lembar kerja siswa, serta alat tulis seperti pulpen dan penghapus.
- Guru kemudian mengakui atau membahas mata pelajaran yang dibahas minggu sebelumnya.