Mohon tunggu...
Abu FayadhMuhammad
Abu FayadhMuhammad Mohon Tunggu... Konsultan - Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan

Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan saat ini Domisili di Kota Bekasi Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Keluarga SAMARA: Nasehat buat Para Istri

9 Maret 2021   21:41 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:10 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dialah Khadijah yang seorangpun tak akan lupa bagaimana ia mengokohkan hati Nabi Shallallohu 'alaihi wa sallam dan memberi dorongan kepada beliau. Dan ia menyerahkan semua yang dimilikinya di bawah pengaturan beliau dalam rangka menyampaikan agama Alloh kepada seluruh alam.

Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyhur yang menjadikan Nabi merasakan tenang setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali yang pertama:

"Demi Alloh, Alloh tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menanggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran". 15

Jadilah engkau wahai saudari muslimah seperi Khadijah, semoga Alloh meridhainya dan meridlai kita semua.

*Wasiat kedelapan: Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaanya*

Siapa yang tidak tahu berterimakasih kepada manusia, ia tidak akan dapat bersyukur kepada Alloh. Maka janganlah meniru wanita yang jika suaminya berbuat kebaikan padanya sepanjang masa (tahun), kemudian ia melihat sedikit kesalahan dari suaminya, ia berkata: "Aku sama sekali tidak melihat kebaikan darimu..." Nabi Shallallohu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

"Wahai sekalian wanita bersedekahlah karena aku melihat mayoritas penduduk nereka adalah kalian." Maka mereka (para wanita) berkata: "Ya Rasulullah kepada demikian?" Beliau menjawab: "Karena kalian banyak melaknat dan mengkufuri kebaikan suami". 16

Mengkufuri kebikan suami adalah menentang keutamaan suami dan tidak menunaikan haknya.

Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat engkau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu dalam hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hakmu. Namun di mana bandingan kesalahan itu dengan lautan keutamaan dan kebaikannya padamu.

Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Alloh tidak akan melihat kepada istri yang tidak tahu bersyukur kepada suaminya dan ia tidak merasa cukup darinya". 17

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun