- Dampak pornografi
 Pornografi ini bersifat candu dan dapat merusak fisik serta psikis seseorang jika sudah kecanduan. Berikut adalah dampak-dampak yang akan timbul ketika seseorang sudah kecanduan pornografi.
Pertama ialah menjadi pribadi yang malu-malu, tidak percaya diri, dan merasa minder. Ketika seseorang yang sudah kecanduan pornografi sedang berada pada kumpulan atau lingkungan sesama penggemar pornografi, pribadi mereka akan merasa biasa saja, karena kumpulan atau lingkungan itu memandang bahwa pornografi ataupun seks bebas itu hal yang wajar, biasa, ataupun maklum. Namun beda hal nya jika seeorang yang kecanduan ini berada pada kumpulan atau lingkungan yang bebas dari pornografi, mereka akan merasa dirinya berbeda dari yang lain dan menimbulkan rasa tidak percaya diri, malu-malu, ataupun minder. Ditambah lagi ketika mereka mendapat pengetahuan tentang agama atau mereka sedang berada pada kumpulan atau lingkungan yang agamanya kuat, mereka akan merasa bahwa dirinya lah yaang paling berdosa.
Kedua ialah konsentrasi belajar terganggu. Pada sebagian orang yang memiliki IQ diatas rata-rata, pornografi dapat mengganggu konsentrasinya dalam belajar dan mengganggu aktivitas sehari-harinya, serta menimbulkan rasa kegelisahan. Namun akan lebih parah lagi jika bagi sebagian orang yang memiliki IQ dibawah rata-rata, efek dari pornografi ini akan lebih ekstrim dibanding sebagian orang yang memiliki IQ diatas rata-rata. Pribadi sebagian orang yang memiliki IQ dibawah rata-rata ini akan tidak berdaya dalam menjalani aktivitas sehari-harinya yang produktif, karena segala aktivitasnya sudah didominasi oleh kegiatan yang bersifat pornografi, seperti menonton film porno ataupun melakukan hal yang dapat memuaskan hasrat seksualnya secara sendiri ataupun dengan orang lain. Pornografi sudah diterima oleh orang-orang ini sebelum waktunya. Maka dari itu, rasa penasaran akan tertahan dibawah otak sadar yang menyebabkan orang-orang ini akan kehilangan konsentrasi dalam belajarnya, aktivitas sehari-harinya teganggu, dan kehilangan jati dirinya.
Ketiga ialah mendorong untuk melakukan tindakan seksual. Pada masa remaja ini, keahlian dalam memfilter informasi masih kurang baik. Beberapa pakar pada bidang kejahatan seksual berpendapat bahwa kegiatan seksual yang masih dibawah umur akan selalu disebabkan atai dipicu oleh dua hal, yaitu dari melihat dan pengalamannya mengenai pornografi yang ada pada media massa. Orang-orang itu akan memiliki keinginan untuk menirukan perilaku atau tindakan seksual terhadap orang lain maupun suatu obyek yang dijangkau.[6]
Â
- Masa remaja
Masa remaja ini memang masa dimana seseorang akan mencari jati dirinya. Menurut Larson, masa remaja ini ialah masa dimana perbahan dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan kogntif, biologis, dan sosioemosional. Pada masa remaja ini sering timbul rasa bimbang atau labil dalam merespon atau menerima suatu hal yang bersifat positif atau negatif. Maka dari itu, jika suatu hal yang muncul itu bersifat positif, maka seseorang yang merespon atau menerimanya juga dengan sikap yang positif. Namun lain hal nya jika suatu hal yang muncul itu bersifat negatif. Maka seseorang yang merespon atau menerimanya pun juga dengan sikap yang negatif.
 Teknologi akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat ini. Alat atau media komunikasi dan informasi yang mengalami kemajuan membuat pengaruh pada kehidupan dan perubahan sosial yang ada pada lingkungan masyarakat, khususnya remaja. Dalam hal ini, masa remaja harus benar-benar cerdas dalam memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk, karena dengan segala perkembangan teknologi dan informasi di zaman sekarang ini, tidak semua orang khususnya masa remaja bisa mengikuti arus perkembangan zaman serta teknologi dan informasi. [7]
Â