Mohon tunggu...
Abubakar Fauzi
Abubakar Fauzi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bahagia Itu Sederhana

4 Juni 2018   00:38 Diperbarui: 4 Juni 2018   01:05 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Oleh : Muhammad Abubakar Fauzi Difinubun

Refleksi

kekasihku kau tahu sendirikan kebahagian itu sederhana? toh kenpa kau merasa sulit untuk menjelani? lalu bagaimana dengan kepercayaanmu pada Tuhan yang kau anggp pemilik dari nafas dan kehidupan ini? Kekasihku ketahuilah semua yang kita jalani hari ini adalah bagaimana menyipakan untuk kematian nanti. Tempat untuk aku beristrahat adalah pundakmu, 

Sebab disana aku bisa tidur dan melepaskan rinduku padamu. Begitulah kata Annisa padaku saat aku berteduh dari hujan dan memandang anak-anak kecil sambil berkejaran dan sambil tertawa. Aku melihat sejuta kebahagian yang muncul dari wajah-wajah itu. Mereka terlihat bahagia walau kebahagian mereka tak seperti anak-anak orang kaya, tapi mereka menemukan cara lain untuk bahagia. 

Aku tak tahu apa nasib mereka kedepannya yang pasti mereka juga suda tahu apa yang mereka lakukan. Yang terpenting hari ini adalah tanggung jawab kita untuk merangsang pikiran mereka bahwa mereka juga  bisa seperti orang-orang dikota yang hidupnya serbah ada. Tapi bagi saya kebehagian itu bukan mereka yang meiliki segalahnya, namun kebahagian itu kita bisa melihat orang-orang yang kita sayang bisa tersenyum. Aku pernah ditanyakan salah seorang senior saya. Namaya Abang Ulhak Payapo. Kami menyapa dengan abang Ull.

Adik?

Ya?

Apa pendapatmu tentang kebahagian?

Aku menjawab, kebahagian itu kita bisa membahagiankan orang tua!

Jawab abang Ull, Apa itu cukup? Lalu bagaiman saat kita menika dan memiliki anak?

Aku sedikit tersenyum, sembari memandang pada kaca jendelah rumah yang sedikit retak. Lalu dipikiranku muncul pertanyaan.

Lalu bagaiman menurut abang soal kebahagian itu sendiri?

"Kebahagian itu kita bisa mensederhanakan sesuatu yang sederhan maka sesuatu yang sulit akan menjadi sederhan, itu yang disebut Kebahagian" (Abang Ull)

Kekasihku, mensederhakan sesuatu itu rumit, apa lagi kita tak tahu apa yang kita mau sederhanakan. Semua orang menganggap mensederhanakan sesuatu hal yang muda, kalau perkataan semua orang akan berkata hal yang sama, namaumn pada prakteknya mereka akan mundur dan akan berkata mensederhakan sesuatu itu sulit dan rumit, mensederhakan sesuatu itu memiliki nilai yang berbedah dengan kata-kata lain, hanya orang tertentu yang mamapu mengatakan bahawa mensedehanaka sesuatu akan muda ketika  kita memulinya dengan cinta dan ikhlas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun