Mohon tunggu...
Abu HumairahAnNatariy
Abu HumairahAnNatariy Mohon Tunggu... Guru - Taqwa kepada Allah adalah yang utama

tujuan hidup adalah berdakwah kepada manusia agar menyambah Tuhan yang Esa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pendengki

11 Maret 2021   21:56 Diperbarui: 11 Maret 2021   22:02 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akulah orangnya

Yang tahu mengapa harus

Padahal ku tak ingin

Mempunyai perangai ini

Karena hanya akan merugi

Tak ada manfaat di hati

Tapi lah apa daya

Sudah tertancap dalam hati

Sejak masuk ke atas

Ku tak suka perangai ini

Yang slalu ingin mencaci

Namun kupendam dalam hati

Agar bisa terpungkiri

Hati ini terus berbicara

Seperti syetan yang meraja

Tak suka dengan usaha

Orang lain dan siapa saja

Hati ini seperti marah

Melihat yang lain bersusah

Dan senang ketika yang payah

Dilihatnya dengan sahaja(h)

Tak suka orang lain berusaha

Tak suka orang lain gembira

Tak sreg orang lain berpendapat

Tak menerima saran dari siapapun

Bodohnya aku terpengaruh

Bodohnya aku terhipnotis

Bodohnya aku terbawa

Bodohnya aku dikendalikannya

Bagaimana menghilangkannya?

Ku tak tahu

Yang terpenting

Do'a terus terpanjat

Hati kusuruh diam

Mata, kuminta tuk pergi

Telinga yang darurat

Kujauhkan

Lima indera merujuk pada dengki

Hati ini memiliki sifat dengki

Sifat iri sama seperti dengki

Yang slalu mengobrak-abrik

Dalam hati ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun