Akulah orangnya
Yang tahu mengapa harus
Padahal ku tak ingin
Mempunyai perangai ini
Karena hanya akan merugi
Tak ada manfaat di hati
Tapi lah apa daya
Sudah tertancap dalam hati
Sejak masuk ke atas
Ku tak suka perangai ini
Yang slalu ingin mencaci
Namun kupendam dalam hati
Agar bisa terpungkiri
Hati ini terus berbicara
Seperti syetan yang meraja
Tak suka dengan usaha
Orang lain dan siapa saja
Hati ini seperti marah
Melihat yang lain bersusah
Dan senang ketika yang payah
Dilihatnya dengan sahaja(h)
Tak suka orang lain berusaha
Tak suka orang lain gembira
Tak sreg orang lain berpendapat
Tak menerima saran dari siapapun
Bodohnya aku terpengaruh
Bodohnya aku terhipnotis
Bodohnya aku terbawa
Bodohnya aku dikendalikannya
Bagaimana menghilangkannya?
Ku tak tahu
Yang terpenting
Do'a terus terpanjat
Hati kusuruh diam
Mata, kuminta tuk pergi
Telinga yang darurat
Kujauhkan
Lima indera merujuk pada dengki
Hati ini memiliki sifat dengki
Sifat iri sama seperti dengki
Yang slalu mengobrak-abrik
Dalam hati ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H