Bunda, Relakan Darah Juanga kami
Membebaskan rakyat
Mereka dirampas hak-nya
Tergusur dan lapar
Bunda, relakan Darah Juang Kami
Padamu kami berjanji
Bermula saat senja mulai temaram, John memainkan nada dan meminta teman-teman yang berkumpul disekretariat itu untuk membuatkan lirik, dan saat itulah Dadang mempunyai inisiatif untuk menuliskan idenya di papan tulis, dia tulis syair, kemudian menghapusnya, dan menuliskannya lagi sampai kemuadian pada suatu jeda, budiman mengusulkan menambahi diksi "Bunda" pada saat itulah dia sangat merindukan sosok ibundanya yang sudah lama tak jumpa.
Yang memberi judul "Darah Juang" pada lagu diatas adalah Jhonsony Tobing. Â Lagu itulah yang senantiasa dinyanyikan saat teman-teman mahasiwa turun jalan, dan lagu itulah yang menjadi saksi tumbangnya rezim otoriter dan dalam perjuangan rakyat lainnya.
"Bahwa perjuangan itu harus harus dinyatakan dengan indah, dalam lirik dan nada"
 Yohgyakarta, 18 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H