"lo kok malah nangis, ada apa...?"
"maafin aku Rik..."
"kok malah minta maaf, kamu gak punya salah. Sebenarnya ada apa sih, ayo cerita...."
"gini Rik"
Suara tangisan Insia mulai jelas.
"Aku... oleh orang tuaku akan dijodohkan dengan Indra, anak sepupu bapakku"
Mendengar itu Riki tak berdaya, seolah dunia dan isinya telah binasa untuk selamanya.
"Maafkan aku, ini kemauan orang tuaku, aku tidak bisa berbuat apa-apa".
"kasih, akankah hubungan kita putus sampai disini..., padahal tadi siang setelah shalat dzuhur aku telah menceritakan semunya pada ayah dan ibuku bahwa setelah lulus kuliah aku kan melamarmu, dan orangtuaku merestui semua itu".
Mendengar itu Insia semakin tersedu-sedu.
"maafkan aku Rik, aku harus menuruti kemauan orang tuaku. Maafkan aku Rik, sungguh aku tak ada niat untuk menyakiti tapi ini semua terjadi atas hasrat orang tuaku".