Mohon tunggu...
M. Abrori Riki Wahyudi
M. Abrori Riki Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jika menulis adalah nafas, maka membaca adalah udaranya

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Petani yang Memiliki Mimmpi

31 Mei 2022   05:57 Diperbarui: 31 Mei 2022   05:59 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"sini duduk", Muhdar menyodorkan kursi yang tidak dipakai.

Kebetulan mereka mempunyai tiga kursi untuk duduk santai.

"ada apa nak, tumben kamu tidak kemasjid" ucap ibunya.

"Iya bu, ada yang wahyu ingin bicarakan pada ayah dan ibu".

"Apa nak...? balas Muhdar dengan wajah yang penasaran.

"gini pak, bu, wahyu tinggal 26 hari akan tamat MA, dan saya berkeinginan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, ke Universitas, apakah ayah dan ibu mengizinkan aku untuk melanjutkan pendidikanku..?".

"gini nak" Musdalfah menanggapinya,

"Kalau ibu sendiri ingin sekali dan sangat mendukung kamu untuk melanjutkan pendidikanmu ke yang lebih tinggi. Namun, kamu kan tahu sendiri bapak dan ibumu tidak mempunyai penghasilan yang banyak, harga cabe,bawang dan pisang semakin murah. Sementara harga-harga kebutuhan lainnya makin meningkat nak. Ibu sangat menginginkan kamu menjadi orang yang suskses nak, tidak seperti bapak dan ibumu ini"

"Wahyu" bukannya bapak dan ibumu tidak mau kamu seperti teman-temanmu, yang lanjut kuliah, namun banar kata ibu mu tadi, kita hanya punya keinginan, tapi keaadaan seperti ini. Aku dan ibumu hanya mempu  berdoa atas keinginanmu".

"bu, pak. Intinya wahyu mendapatkan Ridha dari ayah dan ibu, Wahyu yang akan berjuang sendiri mengenai biaya kuliah ".

Mendengar hal itu musdalifah menangis, karena dia tidak bisa menyamakan Wahyu seperti teman-teman yang lain. Namun disisi lain dia sangat bahagia karena mempunyai anak yang bercita-cita tinggi meskipun ada dalam serba keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun