Mohon tunggu...
Abri Maijon
Abri Maijon Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Bertumbuh Kembang, Indonesia Gemilang

21 Maret 2019   02:14 Diperbarui: 21 Maret 2019   03:50 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang mengharukan adalah saat karya anak terbit di media cetak guru mendokumentasikan dengan cara difoto karya siswa dan di kirim ke orang tua melalui aplikasi Whatsapp (WA) oleh guru pembina literasi. Orang tua sumringah senang, sebagian mereka mengoleksi bahkan ikut memposting ke akun media sosial seperti Facebook/Instagram miliknya.

Sekolah juga punya tradisi mengumumkan dan meminta semua nama yang karyanya pernah dimuat dimedia cetak untuk berdiri di depan orang tua saat acara penerimaan rapor dipenghujung semester. Kepada mereka diberikan bingkisan 'honor tulisan' beserta dokumen kliping yang sebelumnya telah diambil dari media cetak. 

Rata-rata 20 -- 30 orang anak yang menulis tiap semester berdiri berjejer dihadapan orang tua menerima bingkisan kecil yang dibagikan salah seorang guru atau pimpinan sekolah.  Terhadap anak yang membaca lebih banyak buku setiap bulan dan semester juga diberikan reward khusus oleh sekolah.

Budaya literasi dapat tumbuh jika ada keteladanan dan model yang secara langsung bisa diamati siswa. Keteladanan tersebut berasal orang terdekatmereka, yakni para gurunya. Ia memiliki peran yang sangat fundamental sekaligus menjadi fasilitator yang berkualitas. Guru merupakan figur teladan dalam gerakan literasi sekolah (Pangesti Wiedarti, 2016:10).  

            Gerakan literasi dibutuhkan komitmen bersama para guru agar bissa berjalan berkelanjutan. Semangat literasi harus dirawat. Diantara cara yang kami lakukan misalnya menulis di media cetak. Hal yang megembirakan 8 dari 21 guru sudah menunjukkan konsistensi menulis di media cetak. Karya tulis diantaranya artikel/opini, cerpen.

Saya sebagai pimpinan sekolah diberi kesempatan oleh pihak media dengan menulis pada rubrik kolom setiap pekan di koran minggu harian Singgalang, sebuah media koran terbesar Sumbar. Terhitung sudah 84 tulisan dimuat di harian tersebut pada pekan lalu. 

Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan inspirasi dan semangat kepada siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan melalui membaca dan menulis. Tentu, seseorang yang ingin menuangkan idenya untuk menulis dimulai dari aktifitas membaca. Jika tidak membaca apa yang mau ditulis.

Gerakan literasi sekolah, sebagai bagian dari Gerakan literasi nasional, menjadi pilar yang sangat penting kemajuan bangsa. Andai setiap sekolah atau separuh jumlah sekolah dibergai tingkat di tanah air bisa konsisten menjaga program literasi yang sudah ada, seperti memberi target membaca disertai semangat menulis kepada siswa tentu akan mengahasilkan dampak yang luar biasa bagi diri peserta didik bahkan bangsa secara keseluruhan.

Bagi diri siswa berguna memperkaya ilmu, memperluas wawasan, terbentuknya pemahaman dan seterusnya. Kekayaan ilmu yang mereka miliki saat ini, suatu saat akan berguna dalam membangun dan menyukseskan bangsa ke depan. Dengan demikian cita-cita menuju bangsa gemilang melalui generasi yang cerdas bukan suatu yang tidak mungkin.

*  Penulis: Kepala SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat, Sumatera Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun