Mohon tunggu...
Abraham Tatok
Abraham Tatok Mohon Tunggu... Insinyur - Optimis

Lahir di Pasuruan, 7 juli 1965, sarjana teknik sipil ITN Malang, pernah berada dalam satu tim LSM Bina Sawadaya Masyarakat untuk Program WSLIC (Water Sanitation Low Income Community), pecinta alam dan suka musik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebening Embun Serapuh Kaca

14 Februari 2021   01:05 Diperbarui: 14 Februari 2021   01:19 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hatimu,hatiku...angin mana yang membawa kita bertemu.

Dendang suaramu membuat kumbang jatuh.

Aku cemburu.

Pedih kurasa, melihatmu menjadi impian banyak lelaki,

karena aku lemah, dan hanya sekedar teman biasa saja.

Ada jiwa yang berharap disini,tahukah kamu ?

Ah... sepertinya kamu tak tahu, tak peduli pada sepotong hati.

Anak sungai ini penuh batu tajam, tapi harus kulalui juga.

Mendekap erat,  sepotong hati yang rapuh dan mudah terluka.

Bimbang aku memilih tapi harus tetap dipilih.

Aku tidak punya apa apa untuk kuberikan padamu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun