Mohon tunggu...
Muhammad Fadil
Muhammad Fadil Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

"Membaca meningkatkan pengetahuan, Menulis akan menambah kosa kata baru, dan Perpustakaan adalah lokasi terbaik untuk mendapati keduanya"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perasaan Ayah

17 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 17 Desember 2023   07:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar di ambil dari pixabay.com

Wajahmu bagai kanvas putih ditoreh tinta indah 

Sifatmu melembutkan batu karang didepak ombak

Memandu tanpa hasrat menggilas santiran 

Tanpa ragu mengulurkan bantuan.

Jika kau bertanya soal hati?

Kasihku tanpa tapi,

Sayangku berjamur di goresan kusam

Cintamu memulihkan luka buram.

Anak menjadi prioritas diri

Dari aku, meniti berkah tanpa henti

Kasih tertanam oleh perwujudan bahasa 

Tersirat makna rasa sayangnya.

Corak wajah bersambut jenuh padamu

Tapi qolbu lupa menipu

Rindu berteriak pada dinding rumah

Mengais sepi manifestasi bahagia 

Kamu sosok pelipur lara

Mengarahkan setiap impian

Ambisi dunia sebatas renjana

Tiap detik doamu bercucuran 

Terima kasih,

Ucapan paling tulus 

Terlontar saja

Muhammad Fadil

Yogyakarta, 16 Desember 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun