Di bawah langit kelam, dia bercermin
di atas kubang buram
dia temukan dirinya tanpa kepala
tanpa tangan dan kaki
seperti torso, kata Iwan Simatupang
Tak ada yang merah semerah merahnya merah
hanya hitam
lumpur bercampur darah legam
mata yang biasa melihat
terkatup
tertelungkup bersama kepala
waktu terlepas dari batang leher
Rupanya kubang itu adalah pusara
sepetak tanah
tempat segala yang ada
tersingkap
Tapi bagaimana akan tenang dia
bila bagian tubuh lain
tak ikut ditanam
Pula apa jaminan
jiwa tak akan bergentayang
bila di kemudian hari
tiada yang datang
menziarahi
(Sleman, 7/9/2017; membaca ulang Iwan Simatupang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H