Mohon tunggu...
Abul Muamar
Abul Muamar Mohon Tunggu... Editor - Editor dan penulis serabutan.

Editor dan penulis serabutan. Suka menyimak gerak-gerik hewan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wartawan, Habis Manis Sepah Dibuang

20 November 2016   20:09 Diperbarui: 20 November 2016   20:16 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi sudah nggak wartawan lagi sekarang?" Begitulah kalimat terakhir dari mereka kebanyakan, sebelum akhirnya benar-benar berhenti menghubungi saya.

Apakah saya kehilangan mereka? Terus terang pertanyaan ini agak sulit saya jawab. Kehilangan tentu saja tidak. Tetapi terus terang, diam-diam saya menaruh harapan pada mereka, terutama mereka yang dulu begitu manis begitu mesra begitu ngotot menggoda saya. Terus terang saja saya akui itu. Setidak-tidaknya saya dulu pernah bilang ke mereka saat menolak rayuan/pemberian mereka dengan ungkapan, "Saya belum butuh. Suatu saat saya mungkin butuh. Dan di saat itu saya harap Anda akan sebaik sekarang." -- meskipun sejak dulu saya pun tahu saya naif memercayai orang-orang seperti mereka akan sesuai dengan yang saya harapkan; dan sekarang, kenaifan itu menjadi kenyataan.

Pantaskah seseorang yang mengaku idealis merasakan ini? Patutkah saya berpengharapan kepada mereka? Barangkali pertanyaan ini sebenarnya yang paling penting dikemukakan. Saya tahu, jawabannya adalah tidak. Jelas tidak. Saya tahu, saya merasakan ini karena saya berperasaan bahwa saat ini saya berada di titik terendah dalam hidup.

Tapi yang jelas, satu pelajaran berharga saya peroleh: ketulusan atau kesungguhan yang benar-benar dari manusia terketahui ketika mereka berhadapan dengan sepah, bukan tebu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun