Mohon tunggu...
Abizar Algifari
Abizar Algifari Mohon Tunggu... Hoteliers - Pelajar

Anak kedua satu satunya

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Mensegmentasikan dan Menargetkan Pasar?

5 Februari 2021   17:06 Diperbarui: 5 Februari 2021   17:16 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kamu berkeinginan untuk membuka usaha ? Selain niat dan modal, kamu juga harus memahami mau kemana tujuan usaha tersebut. Maka dari itu kita harus mengetahui Bagaimana Mensegmentasikan dan Menargetkan Pasar. Semua itu bertujuan agar usaha yang ingin dikembangkan mendapatkan gambaran usaha tersebut kedepannya.

Apa Itu Segmentasi Pasar (Segmentation)?
Segmentasi adalah membagi konsumen/pasar ke dalam kelompok-kelompok (segmen) yang seragam. Seorang pemasar harus melakukan segmentasi pada fase strategi, karena segmentasi akan membantu mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. 

Artinya, segmentasi akan membantu kita untuk fokus hanya pada kelompok konsumen yang relevan, dan menghindari menghabiskan waktu dan tenaga pada kelompok konsumen yang tidak relevan.

Segmentasi pasar

Jenis-Jenis Segmentasi Pasar

1. Segmentasi Pasar Berdasarkan Geografi

Pemasar dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan kriteria geografi, seperti: negara, pulau, provinsi, kabupaten, kota, atau kode pos. Segmentasi ini dapat digunakan untuk membidik produk yang hanya cocok di wilayah geografi tertentu seperti traktor, peralatan menyelam, dll.

Segmentasi ini juga penting dalam menentukan lingkup area bisnis kita, apakah lokal atau nasional. Kemudian, hal ini akan mempengaruhi saluran iklan yang akan digunakan. Misalnya, kita memilih fokus pada kota tertentu, berarti saluran iklan nantinya tidak perlu skala nasional, tetapi cukup pada skala kota, seperti: spanduk, radio lokal, televisi lokal, dll.

2. Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi
Segmentasi pasar ini menggunakan kriteria demografi, antara lain: tingkat penghasilan, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dll. Segmentasi ini cocok digunakan untuk produk tertentu yang memberikan nilai pada karakteristik yang spesifik. Misalnya, apabila kita ingin menjual kosmetik, maka kita akan menggunakan segmentasi tingkat penghasilan, umur, dan jenis kelamin.

Kita dapat melanjutkan segmentasi dengan kriteria jenis pekerjaan apabila memang produk kita sangat spesifik untuk pekerjaan tertentu, seperti kosmetik ibu rumah tangga, atau kosmetik wanita karir.

3. Segmentasi Pasar Berdasarkan Perilaku (Behavior)
Segmentasi perilaku membagi konsumen ke dalam kelompok menurut pengetahuan, tingkat penggunaan (berapa banyak, berapa sering), sikap terhadap produk, sensitivitas harga, kebiasaan, atau hobi.

Banyak pemasar beranggapan bahwa segmentasi pasar ini adalah titik awal terbaik untuk membuat segmen pasar [1] Misalnya seseorang adalah seorang pemasar penyedia internet (ISP), ia dapat melakukan segmentasi berdasarkan tingkat penggunaan internet, apakah kelas berat, kelas menengah, atau kelas bulu, sehingga ia bisa fokus pada segmen yang paling relevan dengan produk internetnya.


4. Segmentasi Pasar Berdasarkan Psikografik (Psychographic)
Segmentasi ini sering disebut dengan segmentasi gaya hidup (lifestyle) yang membagi konsumen berdasarkan cara berpikir, termasuk gengsi. Psikografik sangat penting untuk segmentasi, karena psikografik mengidentifikasi aktivitas dan membidik gaya hidup dari subjek, atau image yang ingin dicoba diciptakan.

Media massa mempunyai pengaruh yang paling mendominasi dan paling mempengaruhi segmentasi psikografik. Produk gaya hidup berhubungan dengan produk yang memiliki keterlibatan yang tinggi, produk khusus, dan produk mewah.

Dengan segmentasi pasar, pemasar akan lebih mudah dalam mendapatkan gambaran tentang kelompok yang cocok dengan produk sang pemasar. Dalam segmentasi pasar kita membahas bagaimana cara mengelompokkan konsumen, selanjutnya dalam targeting kita akan membahas bagaimana cara mengerucutkan audiens (konsumen) dan memilih kelompok yang paling tepat.

Apa itu target pasar?

Target pasar adalah kelompok konsumen atau pelanggan yang menjadi sasaran bisnis untuk melakukan pendekatan. Tujuannya adalah agar kelompok konsumen tersebut membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Biasanya, target pasar atau market dikelompokkan berdasarkan sifat, rentang umur, ataupun karakter serta kebiasaan yang dinilai selaras atau relevan. 

Dalam menentukan target market, pebisnis harus berupaya untuk mengelompokkan masyarakat dengan segmentasi tertentu. Melalui kegiatan segmentasi ini, pebisnis mampu mendapatkan data dan mengolahnya guna menentukan segmen pasar atau konsumen manakah yang dirasa paling sesuai dengan karakteristik dari bisnis yang sedang dijalankan. Jadi, bisa dibilang bahwa target pasar adalah istilah fundamental dan wajib diketahui oleh para pelaku usaha atau pebisnis.

Target market juga bisa diartikan sebagai kelompok konsumen yang disasar pebisnis atau pemilik perusahaan agar bisa membeli produk atau jasa yang ditawarkan. 

Tentunya, target pasar tidak akan bisa dipilih atau ditentukan tanpa melakukan apa yang disebut dengan segmentasi pasar. Yang dimaksud dengan segmentasi market adalah kegiatan membagi kelompok heterogen atas calon pembeli ke kelompok homogen yang lebih kecil. 

Oleh karena itu, kegiatan segmentasi pasar ini harus dilakukan terlebih dahulu oleh pebisnis sebelum mampu menentukan target pasar bisnisnya secara akurat. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Target Pasar Sudah Ditentukan?

Setelah memahami tentang target pasar dan tahu target mana yang akan disasar, ada beberapa hal yang masih perlu dilakukan oleh pebisnis agar produknya lebih laku terjual. Salah satunya adalah menciptakan atau menginovasi produk baru. Tujuannya adalah agar produk bisa lebih menarik perhatian.

Proses ini bisa dilakukan dengan cara mencari jenis produk baru, mengubah kemasan atau harga, hingga menawarkan kemudahan proses pengiriman produk. Selain itu, pebisnis juga bisa melakukan promosi produk kepada target pasar yang sudah ditentukan agar bisa menarik konsumen baru.

Nah, bagaimana jika penjualan tidak meningkat meski sudah menarget segmen pasar yang dituju? Salah satu solusi yang bisa dipilih adalah melakukan retargeting yaitu menggunakan cara atau media promosi yang berbeda, seperti penggunaan sosial media lain. Tujuannya adalah untuk mengingatkan calon konsumen mengenai keunggulan yang dimiliki oleh produk yang ditawarkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun