Puisi Baru - Balada
Pelajar layaknya hujan di muara damai
Yang tak pernah habis menyentuh kebebasan
Mereka tertawa riang dan bercanda-canda
Sampai lupa akan tugas sekolahnya
Mereka bersuara dengan lantang
"Aku ingin menjadi orang hebat"
Namun sejauh mana mereka memandang ?
Apakah tidur dalam kelas merupakan ketenangan ?
Pelajar bersorak ramai-ramai ketika cuti tiba
Bersedih dalam sunyi ketika libur usai
Apakah pelajar lupa bahwa hidup hanya hari ini saja ?
Pelajar nan hebat datang pergi ke kelas
Berlomba-lomba mengisi bangku paling belakang
Menutup mata dibangku terdepan
Membuka mulut ciptaan hebat tuhan
Digunakan pelajar sebagai tempat kebun binatang
Juga tangan hebat ciptaan-Nya
Digunakan untuk saling memukul mahluk-Nya
Bagai mahluk Amerta. Mereka tak acuh akan kedepannya
Bergadang hingga larut malam
Scrool Ig, Tiktok dan Whatsapp
Mata minus, mungkin tidak buruk juga
Pelajar lelah saat bel berbunyi
Guru datang dan menasehati
Lalu mengajar dengan kasih sayang
Mengajari tanpa ada rasa membenci
Direspon buruk oleh pelajar
Bukan seperti orang tua kedua
Guru layaknya teman sebaya
Bersama teman-teman yang solidaritas
Menghisap nikotin terasa nikmat
Menonton biru bukan sebuah maksiat
Berbisik buruk soal pengajar
Begitupun soal pelajaran
Itu hal lumrah, kata mereka
Alunan melodi gitar di tongkrongan terasa merdu
Mereka berbahagia hingga pagi tiba
Bergegas sekolah dengan ransel tipis
Membawa sebuah buku dengan alat tulis
Mereka terjebak dalam Balada Pelajar
Unit Sisa Pendidikan
Puisi Baru - Satire