Riba akan menimbulkan adanya mental pemboros yang akan menyebabkan kemalasan dalam kerja. Dan dapat menimbulkan harta tanpa adanya kerja keras yang menunggu keuntungan yang akan di dapat dari orang lain. Dan Riba juga akan membuat orang lain yang meminjam dengan adanya unsur Riba akan tersiksa secara fikiran karena memikirkan keuntungan yang
akan di kembalikan kepada orang yang meminjam dengan nominal yang dipinjamkan. Karena itu kita sebagai umat Islam harus benar-benar menjauhkan diri dengan adanya riba, agar tidak menyakiti atau menzolimi orang lain.
Kesimpulannya Islam menganjurkan agar semua orang akan bekerja dengan cara yang halal tanpa adanya kecanggungan yang berdekatan dengan adanya riba, tetapi masyarakat masih belum sadar akan kelakuan yang mereka lakukan dengan riba, karena mereka lebih mementingkan keuntungan yang di dapat dibanding akan memamhami adanya syariah Islam yang sudah di tentukan.Â
Kita sebagai mahkluk yang bermoral dan berakhlak harus memahami dan melakukan akan adanya larangan yang sudah di tentukan oleh syariat Islam. Kesulitan dalam memahami nilai-nilai Islam yang tidak mengenal dengan keuntungan yang di dapat . setiap upaya yang melihat larangan riba sebagai suatu perintah agama akan menjadikan pedoman agar tidak menyakiti orang lain .Â
Oleh karena itu Islam mempunyai pandangan yang melarang akan adanya Riba agar umat Islam bekerja keras tanpa menunggu adanya Riba dari pihak lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H