Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hadang Resesi dengan Kolaborasi Perbankan dan UMKM

21 Oktober 2022   22:49 Diperbarui: 24 Oktober 2022   00:04 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan semakin sehatnya pelaku UMKM, tentu bisa mendorong pertumbuhan kredit perbankan (Sumber: KOMPAS.id)

Jadi, dengan semakin sehatnya pelaku UMKM, tentu bisa mendorong pertumbuhan kredit perbankan.

Dalam konteks menjaga pertumbuhan ekonomi RI, jangan remehkan UMKM! Tahukah, UMKM mampu berkontribusi sebesar 61,97% atau setara dengan Rp8.500 triliun terhadap PDB atau Produk Domestik Bruto, lho. 

Selain itu, UMKM juga sempat berkontribusi terhadap penyerapan kredit sebesar Rp1 triliun saat 2018. UMKM juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja sebesar 97% pada 2020.

Berbagai kontribusi tadi menjadi uji materi, geliat UMKM di Indonesia harus dijaga. Pada sisi lain, perbankan pun harus menjaga pertumbuhan kreditnya tadi. 

Jadi, tampaknya dua sektor ini - perbankan dan UMKM - harus memiliki hubungan yang mesra.

Langkah digital perbankan dan UMKM

Seperti yang kita ketahui, kontribusi besar UMKM terhadap PDB, penyaluran kredit, dan penyerapan tenaga kerja tadi tidak lepas dari efek digitalisasi UMKM itu sendiri. 

Tercatat, perdagangan melalui toko online di Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan sebesar 52% atau sebanyak USD53 miliar dari tahun 2020 yang hanya sebesar USD35 miliar.

Artinya, bukan cuma perkara penyaluran kredit, langkah digital pun harus menjadi bagian dari kekuatan kolaborasi perbankan dan UMKM.

Bahkan, Ibu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani pun mengamini, mekanisme digital merupakan kunci bagi ekonomi inklusif khususnya masyarakat di wilayah remote, hingga mendorong UMKM untuk melakukan transaksi keuangan dengan cara yang lebih efisien.

Saat ini, melansir G20, pada Juni 2022 tercatat sebanyak 19,5 juta dari 64 juta pelaku usaha telah masuk dalam ekosistem digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun