Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak-anak mulai mampu berpikir secara logis tentang benda dan peristiwa yang nyata atau konkret. Mereka dapat memahami konsep seperti konservasi (bahwa kuantitas benda tetap sama meskipun bentuknya berubah) dan mampu memecahkan masalah secara sistematis.
Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Pada tahap ini, anak-anak mulai berpikir secara abstrak dan hipotetis. Mereka dapat merumuskan hipotesis, berpikir tentang kemungkinan, dan mengeksplorasi ide-ide yang lebih kompleks.
Piaget percaya bahwa anak-anak berkembang melalui tahapan ini melalui proses yang ia sebut sebagai asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika anak-anak menyesuaikan pengalaman baru dengan skema atau struktur pengetahuan yang sudah ada. Sementara itu, akomodasi terjadi ketika skema yang ada harus diubah untuk mengakomodasi informasi baru yang tidak sesuai dengan pemahaman sebelumnya.
Perbedaan Utama Antara Vygotsky dan Piaget
Sementara baik Vygotsky maupun Piaget memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang perkembangan anak, terdapat beberapa perbedaan mendasar dalam teori mereka. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif, sementara Piaget lebih berfokus pada perkembangan individu yang terjadi secara bertahap dan universal. Vygotsky percaya bahwa perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan lingkungan mereka, sedangkan Piaget lebih melihat perkembangan sebagai proses internal yang dipicu oleh interaksi anak dengan dunia fisik.
Selain itu, dalam teori Vygotsky, anak-anak dapat didorong untuk mencapai kemampuan yang lebih tinggi melalui bimbingan sosial, sementara Piaget percaya bahwa anak-anak harus melewati tahapan perkembangan yang tetap dan tidak dapat dipercepat.
Kesimpulan
Baik Lev Vygotsky maupun Jean Piaget menawarkan pandangan yang berharga tentang bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Meskipun pendekatan mereka berbeda, keduanya sepakat bahwa perkembangan kognitif anak-anak merupakan proses yang kompleks dan dinamis. Dengan memahami kedua teori ini, pendidik dan orang tua dapat mengaplikasikan strategi yang sesuai untuk membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka dalam konteks sosial dan kognitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H