Mohon tunggu...
Abioyiq
Abioyiq Mohon Tunggu... Administrasi - Pegendara Masa

Menulis menyalurkan redundansi agar tak menjadi keruntuhan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Celana Dalam Bantaran Kali Rungkut

27 April 2012   03:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:03 3422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sontak aku memeragakan jurus kuda laut kehabisan air, kabur. Sial yang kedua si empunya rumah tersadar ada penyusup dan berteriak maling. Teriakannya mungkin sampai ke Jakarta, keras sekali. Beberapa orang yang mendengar langsung mengejarku. Ku lempar celana dalam dan bra dari genggaman, lari sekuat tenaga. Menyusur gang dan peakarangan, mereka tambah banyak, nyaliku ciut. Sial yang ketiga aku terkejar. Seketika ribuan bogem dan telapak bersilaturahmi ke tubuhku. Semua mendadak gelap.

Aku di verbal, mereka tidak menyiksaku. Malah menertawakanku berkali-kali. Satu kali bertanya, lima kali tertawa. Wajahku lebam, beberapa titik masih mengeluarkan darah. Mereka lagi-lagi menertawakanku. Aku muak ditanya hal yang sama lagi. Aku tidak gila. Apa salahnya senang memakai celana dalam perempuan.

Aku tak dipenjara. Malah dipulangkan, mereka tak sanggup memenjarakanku, takut kebiasaan itu menular kepada narapidana lainnya. Di rumah, Pairin dan Tejo menyambut. Mereka memelukku. Aku mengangis. Istri dan anakku diam. Mereka tertekan secara kejiwaan oleh ejekan tetangga, bahkan mulai berpikir untuk tak hidup bersamaku lagi.

Tejo pamit pulang mau kembali ke Ruko di Surabaya, hanya dibolehkan izin dua hari oleh mandor. Sebelum Pairin berpamitan juga, dia menarikku ke samping rumah lalu bertanya, "Yo, tolong pulangin celana dalam yang kamu ambil dari tasku itu, susah tau ngambilnya di daerah Kandangan!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun