"Kalau dengan Mudik, bisa membuat orang tua dan dirimu bahagia, maka Mudiklah..." Sebuah pesan yang indah buat para Pemudik yang mungkin hanya bertemu dengan orang tua setahun sekali atau dua kali. Momen mudik adalah pilihan dan peluang utama untuk bersua beberapa hari dengan keluarga. Hanya saja harus pintar mengelola mudik agar aman dan nyaman, sampai di tujuan dengan selamat.
Entah penyebabnya apa, hampir setiap kali momen mudik, ada saja yang mengalami kecelakaan kendaraan, entah luka ringan, berat bahkan sampai meninggal dunia. Tentu bagi para Kompasianer yang mempersiapkan mudik tahun ini, mesti mempersiapkan segala sesuatunya dengan aman. Kalau dengan kendaraan sendiri lebih ribet, naik motor atau mobil pribadi berjejer dan rawan kecelakaan, lebih baik menggunakan kendaraan umum, Bus, kereta api maupun lainnya. Motor atau mobil bisa dititipkan di tempat penitipan kendaraan untuk beberapa hari.
Meskipun media komunikasi saat ini sudah canggih, hanya sekali pencet tombol bisa saling melihat wajah maupun kondisi sekitsr, yakni dengan video call yang sudah tersedia di Facebook, Whatsapp maupun aplikasi lainnya.Â
Hal tersebut, tidak membuat minat pmudik menurun, justru selalu bertambah. Sehebat apapun canggihnya media komunikasi, tidak akan mengalahkan kehadiran anak menemui orang tua, atau saudaranya, merasakan sentuhan  fisik langsung bisa berjabat tangan dan merangkul. Kebahagiaan pun terpancar dengan kehadiran kita.
Kapan yah awal munculnya kata "Mudik" ?
Menurut media wikipedia, mudik diartikan sebagai kegiatan perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Namun ternyata kata mudik ini sebenarnya merupakan singkatan yang berasal dari Bahasa Jawa Ngoko. Kata mudik merupakan singkatan dari 'mulih dilik' yang artinya adalah pulang sebentar. Kalau jawa Tengah, bisa juga singkatan dari "MULIH DISIK".Â
Mudik alias mulik disik bermakna pulang sebentar sangat cocok menjadi aktifitas warga untuk pulang menemui keluarganya di kampung atau wilayah lain yang jauh jangkaunnya, memerlukan berjam-jam menuju lokasi. Sehingga tentu banyak persiapan yang dilakukan sebelum mudik. Satu pertanyaan, mau mudik kemana ? Wong cuma di rumah saja, saudara dekat, keluarga selalu bersama. Ya sudah berarti mudiknya gak kemana-mana. Nonton TV atau  memantau perkembangan mudik via media sosial, internet.
Tips Mudik agar Aman
Bagi para Mudikers, agar lancar dalam perjalanan mesti memeriksa segala sesuatunya. Sebelum memeriksa kendaraan yang dbawa, apabila naik kendaraan pribadi, cek dulu fisik maupun kesehatan diri dan keluarga. Jangan memaksakan diri, saat kondisi tidak fit tetap melanjutkan mudik, ini berbahaya.Â
Setelah cek fisik pemudik dan keluarga, cek kondisi kendaraan, apakah sudah ganti oli, rem kendaraan apakah pakem, servis terlebih dahulu lebih utama sebelum berangkat mudik. Khusus pemudik motor, gunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), untuk diri, maupun anak kecil. Jangan sampai membawa anak namun perlengkapan keamanan tidak savety.Â
Berdoa terlebih dahulu, jangan ngebut-ngebutan, alon-alon asal selamat. Seringkali kalau mengikutirombongan agar tidak tertinggal, mengejar dan tidak memperhatikan sekitar, misal membawa anak, menjaga kesehatan fisik anak, istri ingin beristirahat sebentar dan sebagainya. Sangat kasihan, dan tragis ketika tidak berhati-hati berkendara, trobos sana-sini akhirnya membawa dampak kecelakaan kepada diri dan keluarga.Â
Begitu juga, para mudikers berkendara mobil juga harus mengecek segala kondisi mobil, remnya, oli, dan lainnya. Hal ini menjadi penting, karena akan melakukan perjalanan jauh. Tetap berhati-hati, ikuti aturan rambu lalu lintas, jangan ugal-ugalan berkendara. Itu tips bagi para mudikers yang memiliki mobil.
Kebahagian para Pemudik
Kapan lagi bisa berjumpa, meski harus merogok kocek yang tidak sedikit untuk bertemu sanak family, yag utama adalah kebahagiaan. Bahagia memang betul, tidak terukur oleh uang. Kita akan melakukan apapun, yang penting bisa berbahagia. Kedatangan kita dan keluarga yang sudah dinanti-nanti, tentu merupakan penyembuh dari rasa capek melakukan perjalanan berjam-jam.
"Kebahagiaanmu bertemu dengan sanak saudara ketika mudik, obat kebahagiaanmu"
Jadi, masih perlukah Mudik ? menurut Penulis, masih perlu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H