Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masih Perlukah Mudik?

7 Juni 2018   06:48 Diperbarui: 7 Juni 2018   07:25 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau dengan Mudik, bisa membuat orang tua dan dirimu bahagia, maka Mudiklah..." Sebuah pesan yang indah buat para Pemudik yang mungkin hanya bertemu dengan orang tua setahun sekali atau dua kali. Momen mudik adalah pilihan dan peluang utama untuk bersua beberapa hari dengan keluarga. Hanya saja harus pintar mengelola mudik agar aman dan nyaman, sampai di tujuan dengan selamat.

Entah penyebabnya apa, hampir setiap kali momen mudik, ada saja yang mengalami kecelakaan kendaraan, entah luka ringan, berat bahkan sampai meninggal dunia. Tentu bagi para Kompasianer yang mempersiapkan mudik tahun ini, mesti mempersiapkan segala sesuatunya dengan aman. Kalau dengan kendaraan sendiri lebih ribet, naik motor atau mobil pribadi berjejer dan rawan kecelakaan, lebih baik menggunakan kendaraan umum, Bus, kereta api maupun lainnya. Motor atau mobil bisa dititipkan di tempat penitipan kendaraan untuk beberapa hari.

reportaseterkini.net
reportaseterkini.net
Masih perlukah Mudik, Meski zaman sudah canggih ?

Meskipun media komunikasi saat ini sudah canggih, hanya sekali pencet tombol bisa saling melihat wajah maupun kondisi sekitsr, yakni dengan video call yang sudah tersedia di Facebook, Whatsapp maupun aplikasi lainnya. 

Hal tersebut, tidak membuat minat pmudik menurun, justru selalu bertambah. Sehebat apapun canggihnya media komunikasi, tidak akan mengalahkan kehadiran anak menemui orang tua, atau saudaranya, merasakan sentuhan  fisik langsung bisa berjabat tangan dan merangkul. Kebahagiaan pun terpancar dengan kehadiran kita.

Kapan yah awal munculnya kata "Mudik" ?

Menurut media wikipedia, mudik diartikan sebagai kegiatan perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Namun ternyata kata mudik ini sebenarnya merupakan singkatan yang berasal dari Bahasa Jawa Ngoko. Kata mudik merupakan singkatan dari 'mulih dilik' yang artinya adalah pulang sebentar. Kalau jawa Tengah, bisa juga singkatan dari "MULIH DISIK". 

Mudik alias mulik disik bermakna pulang sebentar sangat cocok menjadi aktifitas warga untuk pulang menemui keluarganya di kampung atau wilayah lain yang jauh jangkaunnya, memerlukan berjam-jam menuju lokasi. Sehingga tentu banyak persiapan yang dilakukan sebelum mudik. Satu pertanyaan, mau mudik kemana ? Wong cuma di rumah saja, saudara dekat, keluarga selalu bersama. Ya sudah berarti mudiknya gak kemana-mana. Nonton TV atau  memantau perkembangan mudik via media sosial, internet.

Tips Mudik agar Aman

Bagi para Mudikers, agar lancar dalam perjalanan mesti memeriksa segala sesuatunya. Sebelum memeriksa kendaraan yang dbawa, apabila naik kendaraan pribadi, cek dulu fisik maupun kesehatan diri dan keluarga. Jangan memaksakan diri, saat kondisi tidak fit tetap melanjutkan mudik, ini berbahaya. 

Setelah cek fisik pemudik dan keluarga, cek kondisi kendaraan, apakah sudah ganti oli, rem kendaraan apakah pakem, servis terlebih dahulu lebih utama sebelum berangkat mudik. Khusus pemudik motor, gunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), untuk diri, maupun anak kecil. Jangan sampai membawa anak namun perlengkapan keamanan tidak savety. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun