Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Meski Berpuasa, Tetap Jaga Stamina Saat Bekerja

21 Mei 2018   15:58 Diperbarui: 21 Mei 2018   16:23 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termasuk apa yang dialami penulis memang betul, kemarin sehabis Sahur langsung tertidur, setelah bangun maka seolah makanan masih di tenggorokan, seperti yang dijelaskan ahli Gizi Bapak Pramono yang dinamakan Refluks.

Perut pun terasa mulas dan sakit dan nafas tersengal-sengal seolah habis perjalanan jauh. Untuk itu, sebelum terjadi hal-hal berbahaya bagi kesehatan, lebih baik berhenti untuk langsung tertidur seusai makan sahur.

Jangan termakan isu bahwa tidurnya orang puasa itu ibadah, sehingga mengkambing hitamkan kata-kata tersebut dengan tidur-tiduran terus. Karena sebetulnya kita mestinya bisa memanfaatkan bulan Ramadhan dengan aktifitas dan produktif, tidak dengan tidur terlalu banyak.

Adapun yang beralasan dengan hadits  : Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do'anya adalah do'a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan." Perowi hadits ini adalah 'Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma'ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho'if (lemah).

Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin 'Amr yang lebih dho'if dari Ma'ruf bin Hasan.  Dalam riwayat lain, perowinya adalah 'Abdullah bin 'Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al 'Iroqi dalam Takhrijul Ihya' (1/310) dengan sanad hadits yang dho'if (lemah). (Sumber: rumaysho.com)

2. Jaga Asupan Makanan

(resepnusa.com)
(resepnusa.com)
Asupan gizi dalam makanan perlu diperhatikan saat berbuka puasa dan sahur, jangan sampai makan minum seasalnya. Fungsi sahur untuk menyediakan energi sebelum menjalani puasa. Sedangkan puasa berfungsi untuk mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa. Untuk itu, asupan gizi perlu diperhatikan. Makan-makanan  bergizi seperti daging, buah dan sayur serta makanan dan minuman yang mengandung gula tidak berlebih.

3. Lakukan Olahraga Fisik

(pexels.com)
(pexels.com)
Untuk menjaga stamina tetap stabil di bulan Ramadhan, bisa diawali dengan jalan kaki di pagi hari dengan waktu dan jarak secukupnya saja, yang terpenting bisa menggerakkan anggota tubuhnya beraktifitas. Tidak tidur-tiduran di kasur yang akhirnya membuat malas untuk beraktifitas.

Semoga dengan mengawali tidak tidur sesudah sahur dan sholat subuh dilanjutkan jalan pagi, bisa tetap terjaga stamina selama menjalani puasa di bulan Ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun