Termasuk apa yang dialami penulis memang betul, kemarin sehabis Sahur langsung tertidur, setelah bangun maka seolah makanan masih di tenggorokan, seperti yang dijelaskan ahli Gizi Bapak Pramono yang dinamakan Refluks.
Perut pun terasa mulas dan sakit dan nafas tersengal-sengal seolah habis perjalanan jauh. Untuk itu, sebelum terjadi hal-hal berbahaya bagi kesehatan, lebih baik berhenti untuk langsung tertidur seusai makan sahur.
Jangan termakan isu bahwa tidurnya orang puasa itu ibadah, sehingga mengkambing hitamkan kata-kata tersebut dengan tidur-tiduran terus. Karena sebetulnya kita mestinya bisa memanfaatkan bulan Ramadhan dengan aktifitas dan produktif, tidak dengan tidur terlalu banyak.
Adapun yang beralasan dengan hadits  : Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do'anya adalah do'a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan." Perowi hadits ini adalah 'Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma'ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho'if (lemah).
Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin 'Amr yang lebih dho'if dari Ma'ruf bin Hasan. Â Dalam riwayat lain, perowinya adalah 'Abdullah bin 'Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al 'Iroqi dalam Takhrijul Ihya' (1/310) dengan sanad hadits yang dho'if (lemah). (Sumber: rumaysho.com)
2. Jaga Asupan Makanan
3. Lakukan Olahraga Fisik
Semoga dengan mengawali tidak tidur sesudah sahur dan sholat subuh dilanjutkan jalan pagi, bisa tetap terjaga stamina selama menjalani puasa di bulan Ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H