Sama  halnya dengan menyimak, membaca juga merupakan keterampilan menerima  informasi atau pesan. Perbedaannya, kalau menyimak itu menrima informasi  pesan secara lisan, sedangkan membaca itu menerima pesan informasi  secara tulisan. Pembaca yang baik tentu akan setara dengan menyimak  tatkala ia mampu konsentrasi dan bisa menyimpulkan hasil dari bacaannya.  Mampu mengetahui apa pesan yang terkandung didalamnya.Â
Sperti  dikutip dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia, May (dalam Marzano, 1995)  membagai pemahaman dalam membaca menjadi empat kategori yaitu pemahaman  literal, interpretatif, kritis dan kreatif.
Pemahaman literal merupakan keterampilan memahami yang sederhana atau paling dasar, hanya memerlukan sedikit kegiatan berpikir, Interpretatif lebih tinggi lagi tingkat pemahamannya karena melibatkan keterampilan  berpikir yang diperlukan pembaca untuk mengidentifikasi gagasan dan  makna yang tidak secara jelas dan detail dinyatakan dalam teks.
Sedangkan Kritis,  bukan hanya mampu memaknai secara literal dan bisa menginterpretasikan,  namun mampu menilai apa yang dibacanya. Yang paling tinggi tingkatannya  adalah kreatif, pembaca mampu menerapkan  gagasan-gagasan yang ada pada teks atau bacaan ke situasi baru serta  mampu memperluas komsep-konsep yang ada dalam teks yang dibacanya.
Dalam  hal ini, bagi para penulis kompasiana sebagian besar masuk dalam  kategori kreatif, karena ia mampu menyimpulkan dari informasi yang ia  dapat secara lisan maupun tulisan dan mengaplikasikan gagasannya melalui  tulisan di Kompasiana. Ia mampu menemukan ide-ide brillian dari tulisan  yang hanya dibaca satu alenia, menjadi beberapa alenia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H