Mohon tunggu...
Isroi Isroi
Isroi Isroi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi Tak Pernah Rugi

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemupukan pada Tanaman Jahe

13 Januari 2015   22:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:13 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman jahe di polybag


Tanaman Jahe di Polybag (sumber: Google Image)

Seperti halnya mahluk hidup yang lain, tanaman jahe juga perlu 'makan'. Makanan jahe adalah pupuk. Agar jahe bisa tumbuh 'gemuk' dan produksi rimpangnya juga buanyak, jahe perlu diberi 'makanan' yang penuh gizi, yang cukup, dan seimbang. 'Makanan' jahe paling tidak harus mengandung nutrisi makro dan mikro, antara lain: nitrogen (N), fosfat (P), kalium (K), Magnesium (Mg), Sulfur (S), seng (Zn), Boron (B), tembaga (Cu), besi (Fe), dll.

Ada banyak panduan memberi 'makan' tanaman jahe alias pemupukan ke tanaman jahe. Saya coba rangkumkan beberapa rekomendasi pempupukan yang ada di beberapa literatur. Dari catatan ini bisa diperkirakan sendiri pemupukan yang cocok untuk tanaman jahe di lahan maupun di polybag.


Pupuk Organik Cair Khusus Jahe

Rekomendasi pemupukan dari Balitro Bogor:


A. Budidaya jahe organik:
- pupuk kandang (sebagai pupuk dasar) 60 - 80 ton per ha

B. Organik dan Kimia:
- pupuk kandang (sebagai pupuk dasar) 15-20 ton per ha
- pemupukan pertama: 20 gr urea per tanaman, 10 gr TSP, 10 gr ZK, dan 112 K2O per ha pada usia 4 bulan.
(catatan: saat ini TSP dan KCl sangat sulit diperoleh di pasaran, kalau pun perlu dicek keasliannya dengan menganalisa kandungan haranya)

Dari paper Ekwasita dari Balitro Bogor:
- 20-30 ton pupuk kandang,
- 300 kg urea,
- 300 kg SP-36, dan
- 300 kg KCl.
(catatan: KCl kini sulit diperoleh di pasaran)

Produksitivitas teoritik jahe tersebut adalah 25-30 ton per ha.

Pemupukan jahe di beberapa literatur di China:


Literatur: Li, L., F. Chen, et al. (2010). "Balanced fertilization for ginger production–Why potassium is important." Better Crops 94: 25-27.
Pemupukan per ha:
- 450 kg N setara 978 kg urea
- 90 kg P2O5 setara 250 SP 36
- 450 kg K2O setara 725 KCl

Produktivitas jahe mencapai 51 ton per ha.

Literatur: Chuanke, Z. (2006). "A Study of Fertilizer Technique High Yield and Benefit for Ginger." Journal of Anhui Agricultural Sciences 34(2): 287.
Pemupukan per ha:
- 428 kg N setara 930 kg urea
- 94 kg P2O5 setara 260 kg SP 36
- 426 kg K2O setara 680 kg KCl

Produktivitas 58,5 ton per ha.

Literatur: KONG, X.-b., K. XU, et al. (2007). "Effect of bioorganic fertilizer on the growth, yield and quality of ginger [J]." Soil and Fertilizer Sciences in China 2: 015.
Pemupukan per ha:
Literatur: DONG, C.-x., K. G. X. XU, et al. (2009). "Relations between organic substrate formula and yield and quality of ginger [J]." Plant Nutrition and Fertilizer Science 4: 021.
Pemupukan per ha:

Pemupukan jahe di India:


- 30 kg pupuk kandang per ha
- 340 kg N setara dengan 740 urea
- 75 kg P2O5 setara dengan 200 kg SP36
- 130 kg K2O setara dengan 200 kg KCl

Produktivitas bisa 30 ton per ha.

Komentar


Dari beberapa rekomendasi pemupukan di atas dapat disimpulkan beberapa hal:


  1. Budidaya tanaman jahe umumnya banyak menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) atau kompos dalam jumlah yang cukup besar, mulai dari 20-60 ton per ha.
  2. Agar mendapatkan hasil yang optimul perlu pemupukan N dan K yang tinggi. Pupuk Urea bisa mencapai 800 kg per ha, dan pupuk KCl bisa mencapai 680 kg per ha.
  3. Umumnya hanya sedikit menggunakan pupuk P.


Saat ini budidaya jahe di Indonesia lebih banyak menggunakan polybag. Untuk jahe gajah, satu ha di lahan kira-kira sama dengan 6000 polybag (dengan tiga bibit per polybag).
Jika dibagi per polybag pemupukan di atas kira-kira adalah:
- 5 kg pupuk organik (pupuk kandang atau kompos)
- 130 gr urea
- 35 gr SP36
- 113 gr KCl

Kendala-kendala yang mungkin dihadapi di Indonesia


Pupuk yang sekarang beredar di pasaran umumnya adalah pupuk majemuk dengan komposisi 15 15 15 atau 16 15 15. Komposisi ini jelas sangat tidak cocok dengan kebutuhan tanaman jahe. Andaikan tanaman jahe di pupuk dengan pupuk majemuk ini kemungkinan hasilnya tidak akan optimal. Bisa saja tanamananya tumbuh subur, tetapi hanya daun saja, sedangkan rimpangnya mungkin akan kecil.

Pupuk KCl dan pupuk SP36 sangat jarang ditemui di pasaran. Saya sering kesulitan jika mau beli kedua pupuk ini. Kalau pun ada, saya meragukan keasliannya. Jika Anda membeli pupuk-pupuk ini sebaiknya tanyakan berapa kandungan haranya. Contohnya untuk SP36 kandungan fosfat (P2O5)nya seharusnya adalah 36%. Kandungan hara K pada KCl seharusnya 62%. Nah saya pernah beli pupuk SP36 yang kandungan P-nya cuma 18%. KCl sama saja kandungannya juga sangat rendah. Gemblung.

Kondisi ini perlu kreativitas para petani jahe untuk menyiasatinya. Kebutuhan hara yang beda-beda ini harus dipenuhi dengan mencari sumber-sumber hara yang sesuai dan tetunya 'terjangkau'.


Pupuk Organik Cair Khusus Jahe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun