Dari lima gaya bahasa sindiran yang ada memiliki suatu ciri khas masing-masing. Secara garis besar gaya bahasa sindiran berisikan suatu kritikan. Dari kritikan yang terlontarkan tidak sepenuhnya mengandung kata-kata yang negatif sehingga membuat seseorang terpuruk lebih dalam, namun ada kalanya suatu sindiran berupa kritikan tersebut menjadikan sebuah tamparan sehingga melahirkan karakter yang lebih baik karena mampu untuk introspeksi atau membenahi diri.
Perilaku menyindir tidak dapat dihilangkan dalam suatu koloni atau masyarakat karena telah melekat pada kehidupan sehari-hari. Maka dari pada itu, tingkah laku dan gaya bahasa sindiran saling berkaitan satu sama lain. Sebuah kebiasaan untuk saling berinteraksi sehinga timbulah sebuah perasaan ketidaksukaan karena sesuatu perilaku bisa didefinisikan sebagai tingkah laku, dari tingkah laku tersebut dapat terdorong terujarnya suatu kata yang dapat menyinggung perasaan dapat didefinisikan sebagai gaya bahasa. Jika keduanya disatukan maka akan membentuk sebuah perangai yang dikenal dengan sindiran.