Saya tidak ingin diam sebelum baterai hape saya loubet. Mengeluarkan hape dari kantong celana dan lansung jepret tiap sudut yang saya lihat. Lagu band Sheyla On7 menjadi pengantar malam kami. Iya dong, Sheyla on7 kan asalnya Jogja, jadi wajar saja lagu-lagu romans mereka menjadi brand music disini.
Sembari menungu pelayan caffe menghampir kami, korek api dan rokok adalah teman semayan untuk menghindari kebosanan. Bakar dan isap adalah nikmati. Kira-kira sudah 3 batang rokok lebih saya habiskan tapi belum juga pelayan caffe datang membawa pesanan kami. Kami yang terbagi dua kelompok, ada kelompok yang memilih diruang ber-ase yakni mba Diah dan cs, semantara kami memilih diruang terbuka hanya untuk bisa merokok dengan bebas.
Pesanan kami pun tiba diatas meja, semuanya telah kedapatan dan menghabiskan apa yang telah dipesan. Dalam menikmati makan malam kami, ada sedikit insiden antara saya dan Bani. Minumannya saya tumpahin dengan tidak sengaja. Akhirnya Bani memesan lagi minuman barunya. Di caffe ini live akustiknya jam 10 malam. Rencama kami ingin menunggunya tapi karena sudah ngantuk dengan alasan lelah. Akhirnya kami berinisiatif untuk kembali ke hotel.
Sebelum meninggalkan SILOL KOPI sebagai sebuah tim dokumentasi sangat diperlukan dalam perjalanan Tour kami. Berfoto adalah akhir dari jumpaan kami dengan SILOL KOPI. habis itu balik deh ke Hotel dan beristrirahat menunggu edisi road-road tomorrow.
Sekian dan danke banyak. Itulah cerita part 3-nya. Jangan bosan-bosan membaca ya gaes?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H