Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melebur di Jogjakarta (Part 2)

20 November 2019   17:19 Diperbarui: 20 November 2019   17:36 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nunggu transferan dulu men dari bos," ucap Bani sambil ketawa.

Hahaha, bosbes atau broker?

Keretapun mengambil alih untuk menghentikan pembicaraan saya dengam Bani soal track in Ciremai. Di St Cirebon kereta berhenti, dibalik kaca saya melihat banyak lelaki yang keluar dari pintu gerbong. Dugaan saya mereka akan turun di Cirebon. Eh malah keliru dugaan saya. Para lelaki yang keluar itu ternyata mereka ingin merokok.

Awalnya kaget sekali, ketika saya melihat mereka bebas merokok di St Cirebon. Berbeda dengan setiap stasiun se-Jabodetabeka yang dilarang keras untuk tidak no smoking diarea stasiun. Bila kedapatan akan dipidana sesuai undang-undang yang berlaku.

Saya tidak paham apa perbedaan antara bisa merokok di St Cirebon dan tidak bisa merokok karena aturan di stasiun KRL se-Jabodetabeka. Karena masih bimbang dan ragu saya lalu memutuskan untuk bertanya ke Bani, sebab pikir saya mungkin dia tahu. Pikiran saya melenceng lagi, Bani juga tidak tahu setelah saya menanyakannya. Kalau begitu disave dulu pertanyaan itu," kataku pelan yang sedang menunduk untuk membuka sepasang sepatu saya.

Saya merasa gerah dengan terus memakai sepatu. Membukanya adalah pilihan tepat. Karena saya tidak mungkin menaikan kedua kaki saya di atas bangku dengan memakai sepatu. Kelihatannya tidak etis rupanya. Kalau buka sepatu kan bisa bebas.

Di St Cirebon kereta hanya berhenti 5 menit. Untuk menjamin keselamatan perokok dari lima menit kereta berhenti, banyak sekali yang memanfaatkan untuk merokok. Saya juga ingin merokok namun informasi keberangakatan yang disampaikan awak kabin kereta melalui speaker kereta membuat saya merasa ragu-ragu.

"Jangan dulu ah. Di Stasiun berikutnya aja".

Lirik mataku melihat ada beberapa orang menarik rokok dengan penuh kekesalan akibat kereta akan segera diberangkatkan. Bahkan asap rokok pun dihembuskan seperti melepaskan ekspresi ketidakbahgiaan. Yaiyalah, sebatang belum sampai garis tengah juga, keretanya main berangkat aja. Kira-kira 4 tarikan pertama kemudian pintu gerbong akan ditutup. Wajah kekesalan para lelaki perokok banyak yang membekas di St Cirebon. Apa mau dikata, kamu terlambat akan ditinggalin. Jadi silahkan pilih saja.

Gaes, untuk part 2 sampe sini dulu ya? Poko e jangan bosan-bosan menunggu karena akan lahir part-part selanjutnya yang tidak kalah menariknya. Trims

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun