Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melebur di Jogjakarta (Part 1)

19 November 2019   15:36 Diperbarui: 19 November 2019   16:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk aktivitas seperti  Babang dan rekan-rekan saya yang mereka lakukan, begadang tidak akan seruh bila tidak punya rokok. Ya namanya juga perokok, hehe.

Beberapa tarikan menguras sebatang roko itu pada ruangan bascamp. Ah lebih baik diluar aja deh, sambil menunggu Babang panasin motornya. Tarikan demi tarikan, sebatang rokok yang masih putih berserih kini berubah menjadi ampas debu kehidupan.

Keluar dari bilik pintu dengan motornya dan kami langsung bergerak menuju St Gambir. Rencananya sih begitu, tapi lumayan jauh kayanya bagi saya dan juga Babang yang memang belum tidur dari semalam.

Saya memikirkan akan hal-hal yang tidak diinginkan kepadanya. "Yasudah Babang, antari saya aja ke Kantor Setara Institute".

"Ok kak, terserah kaka saja," ucap Babang.

Langit diudara masih senyap gulita, kendaraan dijalan raya Juanda Ciputat juga terlihat masih tak sebegitu sibuknya. Tidak seperti ketika matahari mulai memancarkan sinarnya hingga malam lagi yang kerap membuatku kesal melewati situ. Kenapa, sebab praktik kemacetan sangat berbudaya dan tidak ada solusi alternatif dari pemerintah kota Tangeran Selatan untuk memperbaikinya.

Kami tiba di Setara Institute pukul 06 pagi, ternyata Mas Heru selaku penjaga kantor masih ada bersama temannya. Bukan saja mas Heru, Bani selaku tim Informasi dan Teknologi Setara, juga sudah datang lebih awal. Ada juga bang Bahtiar dengan istri anaknya.

"Babang, tanyaku. Kamu mau mampir dulu sambil ngopi atau ngeteh atau langsung balik aja.

"Balik aja kak, biar tidak kena macet pagi," jawab Babang dengan senyuman khasnya seperti lagi sedang membakar gele.

"Ok kalau begitu, hati-hati ya Babang? Trims!

Saya, Bani dan Keluarga bang Bahtiar kemudian bersiap-siap untuk berangkat menuju St Gambir. Kami tengah menunggu mobil grab yang dipesan bang Bahtiar. Di tiket kereta jadwal keberangkatan kami pada pukul 08.00 tepat. Ini adalah informasi yang disampaikan bang Oki, staf Setara juga yang bertugas mengurus tiket kereta kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun