Mohon tunggu...
masjatii
masjatii Mohon Tunggu... Lainnya - anxiety

writing is life

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pepatah atau Peribahasa Lama (2)

13 Juli 2019   19:39 Diperbarui: 13 Juli 2019   20:00 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Pepatah1

Pepatah atau peribahasa boleh diumpamakan suatu hiasan atau bunga dalam kata-kata. Kata-kata yang disusun dengan indah, kalimat-kalimat yang diatur dengan rapi akan makin bertambah indahnya, bila disisipkan sebuah pepatah didalamnya.

Dengan pemakaian pepatah itu orang tidak perlu berkata terus terang menyatakan apa yang terasa dihatinya, yang adakalanya melukai hati orang yang dimaksud, tetapi apa yang ditujunya tepat mengenai sasarannya. 

Sebuah pepatah yang diucapkan untuk pujian akan lebih lezat terasa dihati dari pada dikemukakan dengan kata-kata yang nyata. Pun sebuah pepatah bila dipakai untuk nasihat, akan lebih banyak memberi hasil, dari pada dengan terus terang, sebab nasihat yang berterus terang itu, adakalanya bukan saja kasar bunyinya, tetapi kadang-kadang dapat melukai perasaan orang yang dinasehati. 

Berikut 5 contoh selanjutnya :

ADJUN

1. Belum diadjun telah tertarung

Artinya : belum melangkah, kaki sudah tersandung. Pepatah ini biasanya dikiaskan kepada seseorang yang hendak memulai sesuatu pekerjaan atau sesuatu maksud, baru saja dimulai sudah ada alangannya. Menurut kepercayaan sebagian orang, itulah alamat yang tidak baik, dan biasanya maksud itu diundurkan dahulu. Lazim pula pepatah ini disebut : baru diandjur sudah tertarung.

AIR

2. Tambah air tambah sagu

Artinya : kalau ditambah airnya, sagunya harus pula ditambah supaya kandji atau kue sagu baik jadinya. Dikiaskan pada pekerjaan, bertambah banyak kerja, harus bertambah pula upahnya. Jadi, hendaklah menurut yang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun