Mohon tunggu...
Abi Hasantoso
Abi Hasantoso Mohon Tunggu... Akuntan - Jurnalis

Lahir di Jakarta pada 26 Februari 1967. Berkecimpung di dunia jurnalistik sebagai wartawan Majalah HAI pada 1988 - 1994. Selama bekerja di majalah remaja itu ia sempat meliput konser musik New Kids On The Block di Selandia Baru dan Australia serta Toto dan Kriss Kross di Jepang. Juga menjadi wartawan Indonesia pertama yang meliput NBA All Star Game di Minnesota, AS. Menjadi copywriter di tiga perusahaan periklanan dan menerbitkan buku Namaku Joshua, biografi penyanyi cilik Joshua Suherman, pada 1999. Kini, sembari tetap menulis lepas dan coba jadi blogger juga, Abi bekerja di sebuah perusahaan komunikasi pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bergunjing Bawa Suami ke Acara Reuni

14 Januari 2018   23:26 Diperbarui: 15 Januari 2018   22:37 2572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BPJS Ketenagakerjaan juga sekarang makin mudah. "Semua pekerja, yang bekerja di perusahaan atau tidak, bisa mendaftar ikutan program BPJS Ketenagakerjaan," jelas Jono.

Saat ini dia dan timnya lagi membuat aplikasi digital yang semakin memudahkan masyarakat untuk ikut BPJS Ketenagakerjaan.

"Ini amanat Presiden Jokowi kepada kami untuk melindungi dan mensejahterakan seluruh tenaga kerja di Indonesia," papar Jono, 49 tahun, yang asli dari Kulonprogo, DI Yogyakarta.

Obrolan berlanjut lagi. Ratna, yang duduk di sebelah kiri saya dan lagi menjalankan bisnis umroh yang paket harganya beda sedikit dengan First Travel, tiba-tiba bertanya kepada saya, kok, bisa kenal banyak alumni ITB bahkan angkatan lainnya seperti Didik Djunaedi, alumni Matematika 86 yang dulu dikenal pendiam banget di kampus.

"Ya, gimana, ya...," kata saya sembari tersenyum. Yang jelas, karena tuntutan pekerjaan saya memang sering bertemu dan kenal banyak orang dari berbagai kalangan.

Obrolan sarapan masih seru. Termasuk rencana Jono pulang kampung "mbangun desa"-nya di Kulonprogo. Tapi waktu sarapan di hotel juga yang membatasi, selain harus berkemas-kemas untuk check-out dari hotel dan kembali ke rumah masing-masing. Di akhir sarapan yang berlangsung sekitar tiga jam itu saya bilang terima kasih kepada Jono dan semua teman-teman istri saya.

Saya bukan cuma ikutan reuni saja. Bahkan setelah acara reuni saya ikutan sarapan satu meja dengan teman-teman kuliah istri saya di ITB padahal saya tak pernah kuliah satu jurusan dan satu kampus dengan mereka.

"Memang tak semua suami bisa langsung akrab dan 'klik' ngobrol dengan teman-teman istrinya. Biasanya suami malas datang ke acara reuni istrinya, begitupun sebaliknya istri jarang mau ikutan suaminya reunian dengan teman-temannya," jelas Fia, yang kini jadi dosen di Universitas Indonesia dan lagi sibuk menyelesaikan program doktoral (S3), sembari melirik Jono.

Acara reuni istri saya kali ini semacam "karma" buat saya. Karena selama ini suka meledek dan menggunjingkan teman-teman saya yang membawa suami (dan anak-anaknya) datang ke acara reuni. Dan saya pun menerima "karma" pada acara reuni istri saya sebagai anugerah terindah dari Tuhan yang patut saya syukuri dan nikmati di akhir pekan ini. (*)

#Reuni30TahunITB1987 #MatematikaITB1987 #HimatikaITB87 #30YearsITB87

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun