Lalu apa hubungan transplantasi dan kanker ? menurut beberapa penelitian yang dilakukan seperti penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi, Gary Schwartz, transplantasi organ dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami kanker. Terutama untuk anak-anak yang menjalani transplantasi organ, mereka akan memiliki resiko terkena kanker 40% lebih besar dari pada orang dewasa.
OncoLink Team mengatakan bahwa Orang yang memiliki transplantasi organ seperti transplantasi paru-paru, jantung, hati, ginjal memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker. Hal ini paling sering disebabkan oleh obat imunosupresan yang digunakan untuk menurunkan imunitas atau kekebalan tubuh seseorang sehingga infeksi virus yang diketahui menyebabkan kanker (HPV, Epstein Barr, H. Pylori) dan dapat berkembang di suatu organ manusia.
Resiko kanker itu sendiri berbeda-beda variasinya tergantung pada organ yang ditransplantasikan, obat imunosupresif apa yang digunakan, dosis apa yang diberikan dan faktor risiko lain yang mungkin membuat pasien atau penerima organ terkena kanker.
Kanker yang dapat terbentuk dalam tubuh penerima organ transplantasi meliputi:
* Â Â Â Â Kanker kulit non-melanoma (sel skuamosa dan sel basal)
* Â Â Â Â Limfoma non-Hodgkin atau kelainan limfoproliferatif pasca-transplantasi (PLTD)
* Â Â Â Â Sarkoma Kaposi
* Â Â Â Â Kanker di daerah anogenital (anus, vulva, penis)
* Â Â Â Â Kanker kepala & leher (bibir, mulut, amandel adalah yang paling umum)
* Â Â Â Â Kanker ginjal
* Â Â Â Â Kanker paru-paru