Mohon tunggu...
Arsyad
Arsyad Mohon Tunggu... Guru - cerpen

Nama Arsyad Dengan satu istri dan dua orang anak,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kota Gaib Saranjana: Fakta, Mitos dan Ketegangan di Hutan Kalimantan

14 September 2024   07:35 Diperbarui: 14 September 2024   07:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siti juga menceritakan bahwa ada fenomena lain yang lebih menakutkan, yaitu hilangnya barang-barang secara misterius saat berada di area sekitar. "Beberapa orang melaporkan bahwa barang-barang mereka seperti kompas dan alat navigasi tiba-tiba tidak berfungsi saat mereka mendekat ke lokasi yang dianggap sebagai Saranjana. Ini membuat mereka merasa semakin terasing dan bingung," ujar Siti.

Cerita-cerita ini bukan hanya merupakan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga merupakan bagian dari kepercayaan mereka bahwa Saranjana memiliki kekuatan dan kehadiran gaib yang masih mempengaruhi dunia nyata. "Kisah-kisah ini mengingatkan kami akan kekuatan yang tidak terlihat dan mengajarkan kami untuk lebih berhati-hati dalam menjelajahi tempat-tempat yang tidak kami kenal," tutup Siti.

Tradisi dan ritual yang terkait dengan Saranjana memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat setempat. Pak Jono, seorang dukun yang memimpin upacara-upacara ini, menjelaskan, "Kami mengadakan ritual tahunan untuk menghormati roh-roh penjaga kota yang mungkin masih ada. Ritual ini melibatkan pembakaran dupa, pengucapan doa, dan persembahan kecil seperti buah-buahan dan bunga."

Ritual ini dilakukan di tempat-tempat khusus yang diyakini berada di dekat lokasi Saranjana. "Kami memilih lokasi yang dianggap sakral dan penuh dengan energi positif. Upacara ini bertujuan untuk meminta perlindungan dan memastikan bahwa energi negatif tidak mengganggu masyarakat kami," tambah Pak Jono.

Selain upacara tahunan, Pak Jono juga menyebutkan adanya ritual yang dilakukan dalam situasi darurat atau saat terjadi peristiwa tidak biasa. "Jika terjadi sesuatu yang tidak bisa dijelaskan atau jika seseorang mengalami gangguan spirit, kami akan melakukan ritual khusus untuk membersihkan energi negatif dan meminta bantuan dari roh-roh penjaga," jelas Pak Jono.

Kehadiran Pak Jono dalam masyarakat tidak hanya sebagai seorang dukun, tetapi juga sebagai pemimpin spiritual yang memelihara tradisi dan kepercayaan lokal. "Melalui ritual ini, kami menjaga agar hubungan kami dengan dunia gaib tetap harmonis dan menjaga agar masyarakat kami tetap aman dari pengaruh buruk," kata Pak Jono.

Ritual dan tradisi ini memberikan struktur dan makna bagi masyarakat setempat, memastikan bahwa meskipun kota itu mungkin hilang, hubungan spiritual dan kebudayaan dengan Saranjana tetap terjaga. "Ritual ini bukan hanya tentang penghormatan, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan kami," tutup Pak Jono.

Pengalaman pribadi dan ketegangan yang dialami oleh penduduk saat mendekati lokasi yang diduga sebagai bekas Saranjana sangat beragam. Arief, seorang petani lokal, membagikan pengalamannya, "Saya pernah mencoba menjelajahi area yang dianggap sebagai lokasi Saranjana. Setiap kali saya mendekat, saya merasa tertekan dan sangat tidak nyaman. Ada sesuatu di sana yang membuat saya merasa diawasi."

Arief juga menggambarkan perasaan bingung yang dialaminya saat berada di area tersebut. "Meskipun saya familiar dengan hutan dan alam sekitar, rasanya berbeda saat berada di dekat lokasi ini. Saya merasa seolah-olah saya tersesat dan tidak bisa menemukan jalan keluar meskipun saya tahu jalan yang biasa saya lewati," tambah Arief.

Dia juga menyebutkan bahwa sering kali dia mengalami gangguan pada alat-alat yang dibawanya. "Kompas dan GPS saya sering tidak berfungsi dengan baik saat mendekati area ini. Kadang-kadang, sinyal hilang secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas," jelas Arief.

Cerita Arief menunjukkan bahwa ketegangan dan pengalaman aneh bukan hanya mitos, tetapi sesuatu yang dialami oleh banyak orang. "Ini adalah pengalaman yang sangat menakutkan dan membuat saya berpikir dua kali sebelum mencoba mendekati lokasi tersebut lagi," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun