Bagaimana cara menghadapi pelaku bullying?
Pada kegiatan ini, Novita juga memberikan tips cara menghadapi pelaku bullying. Dalam penjelasannya, Novita menyebutkan apabila kita mendapatkan perlakuan bullying, maka yang harus kita lakukan adalah katakan dengan tegas bahwa kita tidak suka dengan perlakuan tersebut dan memintanya agar tidak mengulanginya kembali. Jika perilaku bullying terjadi lagi, maka ulangi lagi cara yang pertama. Jika masih terulang kembali, maka langsung jauhi pelaku bullying, putuskan pertemanan dengannya dan segera laporkan pada orang dewasa yang ada di sekitar kita. Apabila perilaku bullying terjadi di sekolah, maka segera laporkan pada guru.
Tips yang lainnya adalah lawan pelaku bullying. Langkah ini bukan berarti bahwa kita diperbolehkan membalas dengan perilaku yang sama. Namun, kita harus menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang kuat, yang tidak mudah di-bully. Karena pada dasarnya para pem-bully itu akan mencari orang-orang yang lemah untuk dijadikan korban. Â
Menurut Novita, dalam menghadapi pelaku bullying perlu diterapkan komunikasi efektif dengan cara menyampaikan ketidaksukaan kita pada perilaku yang mengarah pada bullying dengan menyertakan alasannya dan meminta agar tidak mengulangi perilaku itu lagi. Hal ini bertujuan agar pelaku bullying mengetahui bahwa perilakunya tidak dibenarkan dan bisa membahayakan orang lain.
Bagaimana cara mengontrol diri?
Dalam sesi tanya jawab, seorang peserta didik bercerita bahwa ada temannya yang suka dengan kakak kelas. Temannya suka deg-degan apabila melihat atau bertemu dengan kakak kelasnya. Peserta didik itu menanyakan bagaimana caranya agar tidak deg-degan ketika bertemu dengan orang yang kita sukai.
Novita menjawab, kita harus bisa mengendalikan perasaan kita, seperti rasa deg-degan, khawatir, cemas, dan takut. Perasaan-perasaan tersebut bisa dikendalikan dengan cara memberi jeda, yaitu menarik napas secara dalam melalui hidung dan menghembuskannya secara perlahan lewat mulut. Lakukan secara berulang sampai kita menjadi tenang. Novita mengajak peserta didik untuk mempraktikkan secara langsung teknik pernapasan yang dapat membuat diri menjadi tenang. Â
Novita juga menambahkan bahwa perasaan suka dengan lawan jenis adalah sesuatu yang wajar, sesuai dengan fitrah manusia. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita bisa mengontrol diri kita agar rasa suka itu tidak berdampak negatif pada diri sendiri. Selain itu, Novita juga menjelaskan apabila kita menginginkan sesuatu, maka harus ada ikhtiar yang diupayakan. Ikhtiar tersebut bisa berupa aksi nyata atau melalui doa. Sebagai contoh, apabila kita menyukai seseorang yang berprestasi, sedangkan kita adalah orang biasa saja, maka jadikan diri kita berprestasi terlebih dahulu. Dengan demikian orang yang kita sukai akan melihat kita, melalui prestasi yang kita torehkan.
Jangan lupa berikan dukungan kepada teman