Tulisan ini bukan bermaksud untuk menjatuhkan reputasi perusahaan segede Unilver Indonesia(ULI) , namun hanya sebagai pembelajaran saya dalam menulis dikompasiana.
Masih ingat di benak Anda sekitar satu tahun yang lalu Unilever Indonesia gencar memasarkan produk detergennya "Viso". Kalo tidak salah produk ini diluncurkan sekitar pertengahan 2010 lalu. Namun baru sekitar satu tahun produk ini dipasarkan, ULI sudah menarik produknya dari pasaran.
[caption id="attachment_216835" align="aligncenter" width="404" caption="Illustrasi Rinso VS So Klin dan Viso Gambar Pribadi Di Olah"][/caption]
ADA APA DENGAN VISO???
Tentunya para pemikir marketingnya tim ULI mempunyai strategi tersendiri, kenapa menarik VISO. Menurut opini penulis, adalah sebuah keputusan yang tepat ketika ULI harus menarik VISO di pasar.
Why???
Unilever sebagai Market Leader produk detergen bubuk mempunyai RINSO sebagai senjata andalanya. RINSO sebagai Market leader di produk detergent, Mau tidak mau harus konsentrasi penuh dan fokus mempertahankan produk "Rinsonya". Karena Wings Group sudah memposisikan sebagai market folower (pengikut pasar) di bidang detergen berlabel "So Klin", Kalau tidak, maka lambat laun wings group dengan SO KLINÂ sedikit demi sedikit akan menggerogoti posisi "RINSO".
Sesuai dengan kaidah art of warnya sun tzu (strategi berperang ala sun tzu) ada sebuah kata bijak:
Ketika kamu fokus di depan maka yang lemah adalah di belakang
Ketika kamu fokus di samping kiri maka yang lemah adalah disamping kanan
Ketika kamu fokus di samping kanan maka yang lemah adalah di samping kiri