Mohon tunggu...
Abhisam DM
Abhisam DM Mohon Tunggu... -

Berusaha menjadi lebih baik, itu saja...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencintai Kretek Sebagian dari Iman

19 Agustus 2010   18:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan ketika kampanye anti rokok makin intensif, dua industri besar kretek nasional justru diambil alih asing. Tahun 2005, 98% saham Sampoerna diakuisisi Philip Morris. Menyusul tahun 2009, 85% saham Bentoel diakuisisi British American Tobacco (BAT). Di sisi lain, ratusan industri kecil kretek gulung tikar karena kenaikan cukai.

Penting dicatat, Philip Morris dan BAT -dua produsen rokok putih- sempat melakukan kampanye besar melawan peredaran kretek dengan membawa isu kesehatan (tingginya kadar tar dan nikotin pada kretek). Raksasa rokok dunia itu ada di balik terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 81 Tahun 1999 yang menyudutkan kretek. Presiden Abdurrahman Wahid melalui PP No. 32 Tahun 2000, berikutnya Presiden Megawati melalui PP No. 19 Tahun 2003, menumpulkan taring mereka. Tapi "perjuangan" Philip Morris dan BAT tidak selesai sampai di situ. Strategi mereka berikutnya: akuisisi! Sukses. Kalau dulu mereka memerangi kretek dengan isu kesehatan, sekarang mereka memproduksinya.

Kampanye anti rokok, selain merupakan perang akbar industri farmasi dengan industri rokok, adalah juga strategi merebut pasar rokok Indonesia, dan bahkan strategi merebut rokok Indonesia (kretek). Kretek dan industrinya, satu dari sedikit produk unggulan dan industri nasional yang kuat, sedang terus dirongrong. Kretek adalah yang kesekian kalinya. Sebelumnya sudah banyak industri nasional mati karena modus yang kurang lebih sama, katakanlah: minyak kelapa dan garam.

Akhirnya ini bukan soal kretek belaka, tapi lebih substansiil lagi adalah soal kemandirian bangsa. Hadratusyekh Hasyim Asy'ari pernah menfatwakan "hubbul wathan minal iman" (mencintai tanah air sebagian dari iman) untuk mengobarkan semangat jihad mempertahankan kemerdekaan pada 10 November 1945 di Surabaya. Barangkali "sah" juga jika mencintai kretek "difatwakan" menjadi sebagian dari iman, untuk mengobarkan semangat jihad mempertahakan kemandirian bangsa dari rongrongan asing. Merdeka!

Jogja, 17 Agustus 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun