Mohon tunggu...
Abdul Halim
Abdul Halim Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

Konten yang terkait seputar keuangan, manajemen, teknologi, yang paling khusus yakni sejarah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Entrepreneur yang Inovatif, Kreatif, dan Islami Bersama Alumni Muda UGM

14 November 2023   13:56 Diperbarui: 28 November 2023   09:17 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Bisnis yang tidak menipu.

7. Tidak bertujuan untuk merugikan / menganiaya orang lain.

8. Bisnis tidak mengandung suap di dalamnya.

Gambar 3: Dokumen Pribadi
Gambar 3: Dokumen Pribadi

Sesi Tanya Jawab

1. Bagaimana kita dapat memanfaatkan peran dalam dunia digital supaya sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada islam? apakah menjalankan bisnis dengan nilai islam dapat berpotensi secara berkesinambungan yang baik di masa depan?

Pemateri menjawab bahwa di dalam islam terdapat banyak sekali nilai misalkan amanah, jujur, dan tanggung jawab. Keseluruhan nilai islam tersebut semuanya dibutuhkan dalam bisnis. Sedangkan untuk digitalnya itu sebagai tools atau media pelaksanaannya. keduanya (nilai dan digital) apabila digabungkan maka akan menjadikan pondasi yang kuat di masa depan. Apabila kita sudah mengantongi nilai-nilai yang baik maka pelaksanaan bisnis dapat dilaksanakan dengan jujur.

2. Bisnis jual beli online marak sekali di dunia digital saat ini. Akan tetapi, banyak sekali penyimpangan yang terjadi di dalamnya. Misalkan ketidakcocokan antara gambar dan barang yang diterima. Bagaimana pemateri menyikapi hal tersebut?

Pemateri menjawab bahwasanya bisnis itu merupakan masalah reputasi, dan untuk reputasi dibutuhkan waktu baik berupa biata maupun tenaga. Selain itu, seorang pebisnis dibutuhkan pula melakukan akumulasi yang akurat dalam pelaksanaan. Apabila fondasi yang dibangun sudah kuat. Meskipun dilakukan pelan namun pasti, maka akan berkelanjutan. 

Sedangkan sebaliknya, apabila dari awal pebisnis sudah melakukan penipuan terhadap barang. Meskipun cepat dalam menghasilkan profit akan tetapi, berpotensi kehancuran. Di sinis beliau menanyakan kepada para audiens mengenai apa tujuan utama dalam hidup? untuk beribadah kepada Tuhan atau bermaksiat kepada-Nya? Karena apabila dari awal sudah salah dalam tujuannya maka keputusan tersebut akan dipertanggung jawabkan ke depannya.

3. Bagaimana langkah-langkah menjadi pebisnis pemula?

Beliau menjelaskan dalam memahami dan menjalankan bisnis, gambaran umumnya ialah bisnis itu terdapat kebutuhan. Hal pertama ialah mencoba berbagai strategi berjualan dari yang sederhana hingga yang membutuhkan biaya, kemudian dilanjutkan dengan mencari circle atau koneksi dengan para pebisnis supaya agar bisa saling sharing pengalaman mereka di lapangan.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun