Di dalamnya terdapat sebuah sumur tua yang konon airnya dapat membuat awet muda. Banyak pengunjung yang datang ke sini bukan hanya untuk berziarah, tetapi juga untuk mendengar kisah-kisah sejarah dan mencoba membasuh diri dengan air dari sumur ini karena rasa penasaran.Â
Meskipun saya tidak sempat mencoba mitos air awet muda dari sumur tersebut, saya bisa merasakan betapa kuatnya kepercayaan masyarakat lokal terhadap cerita-cerita legenda ini. Aura spiritual dan sakral yang melingkupi tempat ini membuat saya sejenak berhenti dan merenungkan jejak-jejak sejarah yang masih terjaga hingga saat ini.
Toko Buku Natan: Membaca dalam Suasana Keraton
Perjalanan saya di Kotagede saya tutup dengan singgah di Toko Buku Natan, sebuah toko buku yang terkenal dengan nuansa klasiknya. Begitu masuk ke dalam, saya langsung merasa seperti sedang berada di sebuah perpustakaan keraton yang elegan. Rak-rak buku tertata rapi dengan koleksi yang sangat beragam. Di sini, saya menemukan buku-buku fiksi klasik Inggris, sejarah Indonesia, hingga literatur sastra modern.
Toko ini terasa istimewa karena suasananya yang sangat tenang dan nyaman, cocok untuk membaca atau sekadar merenung setelah perjalanan panjang. Selain buku, Toko Buku Natan juga menyediakan kafe kecil yang menyajikan berbagai minuman dan makanan ringan.Â
Saya memutuskan untuk duduk di sudut kafe, memesan secangkir kopi, dan mulai membaca beberapa halaman dari buku yang saya pilih. Suasana yang tenang, dipadu dengan aroma kopi yang hangat, membuat saya betah berlama-lama di sini.
Di tengah keheningan, saya merenungkan perjalanan saya hari ini. Kotagede, dengan segala keunikan dan kekayaan budayanya, tidak hanya menawarkan wisata sejarah, tetapi juga membawa saya ke dalam perjalanan batin yang mendalam.Â
Setiap sudutnya menyimpan cerita, setiap langkahnya mengajak untuk lebih memahami harmoni antara masa lalu dan masa kini. Ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan warisan budaya yang harus terus dijaga.
Kotagede benar-benar sebuah dimensi waktu yang memikat. Sebuah tempat di mana sejarah, seni, dan kehidupan sehari-hari bertemu dalam harmoni yang sempurna. Saya tidak sabar untuk kembali dan menemukan lebih banyak cerita yang tersembunyi di balik tembok-tembok tua dan lorong-lorong sempitnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H