Ayah..
Candamu, usapanmu, pelukanmu, sungguh sangat berarti bagi saya. Dan yakin, bagi warga lain pun merasakan hal yang sama.
Usiamu yang sudah tidak muda, tidak lantas membuatmu menjaga jarak ketika kita berkumpul, pulang ke Desa.
‘lelah. Saya mau istirahat’ tidak keluar dari mulut kasihmu ketika kami asyik berceloteh, bercanda tentang apa pun.
Kau justru membiarkan kami saling iseng, jail. Tanpa sedikitpun kau merasa terganggu..
Ayah...
Selamat jalan..
Setelah kemarin-kemarin ayah pulang ke Desa..
Sekarang Ayah benar-benar pulang ke Desa yang dijanjikan..
Selamat jalan Ayah Windu...
*Foto: dokumen Desa Rangkat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!