Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selamat Jalan Ayah Windu

14 Agustus 2016   18:48 Diperbarui: 14 Agustus 2016   19:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari minggu ini, sekitar pukul 16.14 WIB, seperti biasa iseng-iseng saya chek kontak WA. Ternyata ada beberapa chat dari temen-temen dan juga grup. Salah satunya adalah grup Admin KComunity yang baru beberapa hari lalu saya dimasukkan ke dalamnya.

Bermacam-macam isi chat yang masuk. Dari mulai hereuy, radahereuy, sampai dengan informasi serius. Dan chat di grup Admin KComunity, adalah isi yang kalau boleh milih, tidak ingin saya terima “BERITA DUKA. Innalillahi wa innailaihi rojiun.. td pGi telah meninggal kompasianer .. pak Windu...”

Deg.. “Pak Windu?”

Nama itu sudah tidak asing bagi saya. Tapi untuk memastikan apakah benar nama ‘Pak Windu’ di sana adalah ‘Pak Windu’ yang saya kenal, ‘Pak Windu’ yang pernah saya bersamanya duduk bareng bersama temen-temen warga Desa Rangkat lainnya, ‘Pak Windu’ yang ‘Ayah Windu,’ saya coba cari tau info ke Mbak Marla, si penyampai kabar duka itu.

Dan ternyata, benar..

Kompasianer yang berita meningalnya dishare di grup Admin KComunity itu adalah Ayah Windu. Sosok laki-laki sepuh yang selalu ingin menemani, mengusap dan memeluk siapa saja warga Rangkat.

Sosok laki-laki yang oleh seluruh warga Rangkat dianggap sebagai Ayah, Papa, Kakek..Windu Hernowo, sosok laki-laki yang sungguh memiliki kehangatan dan kasih sayang tidak hanya di dunia maya. Tapi juga ketika kami benar-benar berada di satu tempat dan waktu yang sama.

Ayah...

Di sela-sela kesadaran kami bahwa kami akan berpisah. Kabar yang datang di Minggu sore itu, bukan kabar yang ringan untuk kami terima...

Ayah..

Kabar tadi sore itu, sungguh cukup mengagetkan. Meskipun rasa terkejut aku rasakan juga ketika Ayah ngasih kabar akan melintas ke Majalengka, dulu. Tapi ada terkejut yang sungguh sangat berbeda rasanya dengan kabar yang barusan saya terima...

Ayah..

Candamu, usapanmu, pelukanmu, sungguh sangat berarti bagi saya. Dan yakin, bagi warga lain pun merasakan hal yang sama.

Usiamu yang sudah tidak muda, tidak lantas membuatmu menjaga jarak ketika kita berkumpul, pulang ke Desa.

‘lelah. Saya mau istirahat’ tidak keluar dari mulut kasihmu ketika kami asyik berceloteh, bercanda tentang apa pun.

Kau justru membiarkan kami saling iseng, jail. Tanpa sedikitpun kau merasa terganggu..

Ayah...

Selamat jalan..

Setelah kemarin-kemarin ayah pulang ke Desa..

Sekarang Ayah benar-benar pulang ke Desa yang dijanjikan..

Selamat jalan Ayah Windu...

*Foto: dokumen Desa Rangkat
*Foto: dokumen Desa Rangkat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun