Mohon tunggu...
Ketut Adnyana
Ketut Adnyana Mohon Tunggu... Programmer - Karyawan Swasta di Jerman

Ketut Adnyana tinggal dan bekerja di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Kemampuan Beradaptasi saat Musim Gugur di Jerman

26 Oktober 2024   17:39 Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:48 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tumbuhan di musim gugur dekat rumah /dokpri

Desa Kala dan Patra adalah konsep ruang, waktu dan keadaan yang berintikan penyesuaian atau keselarasan serta dapat menerima keragaman dalam keseragaman atau perbedaan dalam kesatuan.

Konsep ini memberikan landasan yang fleksibel dan luwes dalam berinteraksi ke dalam maupun keluar. Pada dasarnya, seseorang atau sekelompok masyarakat menyesuaikan diri karena dua alasan: 

Pertama: perilaku orang lain memberikan informasi yang bermanfaat.

Kedua: seseorang atau sekelompok masyarakat menyesuaikan diri karena ingin diterima secara sosial dan menghindari celaan.

Dua alasan menyesuaikan diri ini dapat dijelaskan bahwa orang lain merupakan sumber informasi yang penting. Mereka mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui, dengan melakukan apa yang mereka lakukan kita akan memperoleh manfaat dari pengetahuan mereka, dengan memperoleh informasi setidak-tidaknya akan dapat menghindari atau terhindar dari kemungkinan peristiwa negative yang terjadi.

Selain konsep Desa Kala Patra, dalam ajaran Hindu juga terdapat beberapa konsep lain tentang adaptasi atau menyesuaikan diri , seperti

Tumbuhan di musim gugur di Frankfurt menguning /dokpri
Tumbuhan di musim gugur di Frankfurt menguning /dokpri

1. Rwa Bhineda adalah suatu konsep dualistis yang merefleksikan bahwa dalam hidup ini senantiasa ada dua katagori yang berlawanan seperti katagori baik dan buruk, benar dan salah, hulu dan hilir dan seterusnya. 

Pengaruh bagi kehidupan manusia memberikan dinamika perjuangan menuju yang baik dan benar dan pada hakekatnya memberikan kestabilan dan keseimbangan.

2. Tri Samaya yaitu tiga cara pandang meliputi: 

Atita (masa lampau)
Wartamana (masa sekarang)
Nagata(masa yang akan datang). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun