Mohon tunggu...
Ketut Adnyana
Ketut Adnyana Mohon Tunggu... Programmer - Karyawan Swasta di Jerman

Ketut Adnyana tinggal dan bekerja di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keseimbangan Hidup

24 Februari 2016   12:38 Diperbarui: 24 Februari 2016   13:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="epl"][/caption]

Sungguh tidak terasa waktu terus berjalan, tahun pun berganti baru. Keinginan untuk pulang ke kampung halaman di penghujung akhir tahun sudah juga terwujudkan. Perjalanan jauh selama 17 jam hanya duduk di pesawat memang terasa lama namun kerinduan bertemu keluarga di bali seperti mengalahkan kejenuhan selama duduk di pesawat. Film Eat Pray Love yang menemani saya selama saya dipesawat seperti menghibur saya dengan pesan pesan kehidupannya. Cerita perjalanan hidup sang penulis yang di lakoni oleh bintang film hollywood Julia Robert, seperti menyampaikan pesan kepada saya: jalanilah hidup dengan mengalir dengan penuh keseimbangan.

Sekedar ingin berbagi apa yang membuat saya terkesan akan film Eat Pray Love itu,  sang penulis seolah ingin berbagi intisari pengalaman hidupnya dalam usahanya untuk mendapatkan kedamaian. Dimana yang kita butuhkan dalam hidup ini sesungguhnya adalah “Makan, Sembahyang (Doa), Cinta (Kasih Sayang)  atau Eat Pray Love. Terkesan sederhana memang…namun bila di sadari secara jujur memang itulah makna kebahagiaan yang sejati, damai di hati dan damai di pikiran.

Memang benar semua bermula dari pikiran. Dari sekian banyak kesibukan rutinitas yang kita jalani yang di latar belakangi oleh ambisi kita, terkadang kita memang sering lupa untuk memanjakan diri kita sendiri. Dan kita pun sering terjebak dengan permasalahan duniawi yang tidak jarang membuat kita stress, mudah emosi, dan bahkan lelah phisik serta lelah pikiran hingga akhirnya terpuruk jatuh sakit. Health is not everything, but without health everything is nothing, demikianlah pepatah mengatakan. Dimana dalam hidup kita memang selayaknya selalu menomer satukan kesehatan kita, baik itu kesehatan jasmaniah ataupun rohaniah. Dan di film Eat Pray Love juga demikian, Julia Robert dalam perjalanan pencarian kedamaiannya ketika di Italy merasa menjadi sehat dan jatuh cinta akan makna dari kata yang ia pelajari saat itu yaitu “Dolce Parinienta” yang artinya The Sweetness of doing nothing. Karena tanpa di sadari , budaya italy yang memanjakan diri by just doing nothing pun bisa menyehatkan ataupun menyeimbangkan pikiran mereka. Hal ini sama persis dengan makna dari perayaan Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali dengan Catur Brata Penyepiannya.

Pencarian jati diri ataupun pencarian kedamaian hidup Julia Robert berlanjut dari Italy ke India. Di India Julia Robert seperti menemukan cara lain menuju kedamaiannya yaitu dengan cara ber Meditasi. Sama halnya dengan Julia Robert, terkadang kitapun sering mencoba mencari kedamaian hingga kemana mana, namun sesungguhnya kedamaian itu ada di dalam diri sendiri. Dengan memusatkan pikiran (ber meditasi) tanpa di sadari bisa membantu membuka pikiran Julia Robert. Melalui meditasi ia paham dalam memilih dan memilah pikiran seperti halnya memilih dan memilah pakaian. “You need to learn how to select your thoughts just the same way you select your clothes every day.

Setelah dari India Julia Robert melanjutkan perjalanannya ke Bali untuk bertemu dengan guru spiritualnya. Selama di Bali Julia Robert  banyak belajar akan makna dari life balance atau „Keseimbangan Hidup“ .  Mengakhiri perjalanan pencarian kedamaiannya di Bali iapun menyimpulkan: A force in nature governed by laws as real as the laws of gravity. The rule of Quest Physics goes something like this:

If you’re brave enough to leave behind everything familiar and comforting, which can be anything from your house to bitter, old resentments, and set out on a truth-seeking journey, either externally or internally, and if you are truly willing to regard everything that happens to you on that journey as a clue and if you accept everyone you meet along the way as a teacher and if you are prepared, most of all, to face and forgive some very difficult realities about yourself, then the truth will not be withheld from you.

Keberanian meninggalkan zona kenyamanan, ataupun keberanian melupakan kenangan pahit, kemudian berangkat menuju pencarian kebenaran yang sejati, dengan menerima segala sesuatu yang terjadi sebagai sebuah petunjuk, dan menerima setiap orang yang ditemui sebagai seorang guru, tegar menghadapi cobaan, ikhlas memaafkan situasi tersulit yang terjadi dalam hidup kita, maka “suratan” kebenaran yang sesungguhnya akan sangat terbaca dengan sangat jelas.

Demikianlah pesan moral yang sekilas saya ingat ketika nonton film Eat Pray Love yang menemani penerbangan saya dari Jerman ke Bali, yang membuat saya bijaksana dan ikhlas dalam menerima segala peristiwa perjalanan hidup yang sudah lewat di tahun tahun sebelumnya dan juga membuat saya lebih tabah dalam menghadapi perjalanan hidup yang akan terjadi di masa datang. Karena pada prinsipnya Success is a journey, not a destination. The doing is often more important than the outcome… begitulah kata orang bijak. Atau di film Eat Pray Love di sebutkan “attraversiamo” yang artinya  …lets cross over … atau just let it flow….

Bali 

[caption caption="bali"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun