Mohon tunggu...
Rizky Wahyu Pradana
Rizky Wahyu Pradana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Akhlak Dengan Kehidupan Bernegara

3 Januari 2024   20:32 Diperbarui: 3 Januari 2024   20:32 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui sebentar lagi indonesia akan menghadapi pemilu atau pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada februari 2024. Dalam hal tersebut bagaimana kita bisa memilih calon pemimpin negara kita yang memiliki akhlak dan sifat yang baik dalam bernegara. Dalam kehidupan bernegara pasti tidak luput dengan akhlak terutama akhlak yang ada pada pemimpin negara maupun perwakilan rakyat itu sendiri.

Akhlak sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena akhlak sangat dibutuhkan dalam diri seseorang terutama dalam diri seorang pemimpin negara yang akan memikul beban yang sangat berat. Jika seorang pemimpin sebuah negara memiliki akhlak yang buruk kemungkinan besar negara yang dipimpin oleh pemimpin tersebut pasti tidak akan berjalan dengan baik. Dalam kehidupan bernegara tidak menutup kemungkinan juga jika akhlak pemimpin sebuah negara tersebut sudah cukup baik dan akhlak orang-orang yang mewakili rakyat sudah baik masih ada kemungkinan sebuah negara tersebut akan hancur. Hal itu bisa saja terjadi jika penduduk atau rakyat negara tersebut memiliki akhlak yang kurang baik dalam bernegara.

Memahami akhlak dalam kehidupan bernegara ini sangat penting untuk diri kita dan negara kita sendiri, karena hal ini untuk menciptakan suasana yang tentram, aman dan beradab bagi di negara yang kita tinggali dan sayangi. Akhlak sebagai nilai moral dan etika, akhlak memiliki peran penting untuk membentuk karakter seseorang dan bisa berdampak positif dalam perkembangan bersosialisasi dalam bernegara. Untuk memahami akhlak secara seluruhnya bisa  dengan cara memahami Adat, adat adalah sifat manusia yang diupayakan dengan latihan berdasarkan keinginan. Singkatnya, akhlak yang berarti kesopanan dan beragama. Akhlah bisa di artikan sebagai perilaku manusia yang dilakukan dengan niat atau dengan sengaja.

Membahas tentang akhlak, hal ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan bernegara. Dalam kehidupan bernegara akhlak sangat diperlukan karena selain mencerminkan perilaku atau sifat pemimpin tersebut akhlak juga mencerminkan bagaimana kondisi yang akan terjadi pada negara dimasa depan jika pemimpin tersebut memimpin negara tersebut. Ada beberapa akhlak yang diperlukan oleh seorang calon pemimpin yaitu sebagai berikut:

  • Berperilaku Adil

Sifat adil merupakan sifat yang sangat terpuji dan sangat dicintai oleh Allah SWT, karena derajat seseorang dapat diangkat, dan karena hal tersebut akan menumbuhkan rasa persatuan terhadap rakyat.

  • Berperilaku Jujur

Arti kata jujur adalah lurus hati, ikhlas, tidak berbohong atau curang. Dalam bahasa Arab, jujur adalah arti dari kata shiddiq yang memiliki arti benar dan dapat dipercaya. Jujur menekankan pentingnya kesesuaian dan kebenaran dari perkataan atau perbuatan seseorang.

  • Memiliki Rasa Empati yang Tinggi

Dalam Al-quran allah juga banyak menjelaskan tentang akhlak dalam bernegara, contohnya seperti pada surah-surah berikut:

  • QS. Al-Maidah ayat 8: "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan memberi kesaksian, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ayat ke-8 dari surat Al-Maidah ini menjelaskan betapa sikap adil itu penting diterapkan dalam kehidupan. Hal ini juga berlaku pada kehidupan bernegara karena bernegara juga termasuk dalam kehidupan sehari-hari semua manusia. Dalam konteks bernegara ayat ini menjelaskan tentang bersikap adil dengan sesama manusia tanpa memandang status yang ada. Sebagai umat islam yang baik kita harus berperilaku adil dalam bernegara maupun dalam hal lainnya, karena hal tersebut sangat penting untuk kesejahteraan seluruh umat manusia.

Dalam hal bernegara masih sering kita dapati perilaku yang tidak adil terhadap sesama manusia, padahal hal ini sangat penting untuk kegiatan bernegara. Karena jika kita tidak berperilaku adil terhadap sesama manusia hal tersebut akan memunculkan sifat iri terhadap satu sama lain. Calon pemimpin juga harus memiliki sikap ini karena sangat fatal bagi negara jika calon pemimpin tersebut tidak memiliki sikap adil ini.

Contoh perilaku adil dalam bernegara adalah dengan menjalankan hukum yang ada dinegara tersebut dengan tidak pandang status sosial yang ada dan tidak membeda-bedakan hukuman karena status sosial orang tersebut.

  • QS. Al-Baqarah ayat 42: "Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran, sedang kamu mengetahui (kebenaran itu)."

Dalam surah Al-Baqarah ayat 42 yaitu menjelaskan tentang allah melarang kita mencampur adukkan kebenaran dan kebatilan (kebohongan). Allah melarang hal tersebut karena itu termasuk sifat tercela, karena hal tersebut dapat merugikan sesama manusia.

Dalam bernegara sikap ini tentunya sangat dibutuhkan oleh calon pemimpin negara, karena jika calon pemimpin negara tidak memiliki sikap ini tentunya negara akan mengalami kericuhan dan yang paling buruk adalah dapat menyebabkan kehancuran. Hal ini mungkin saja terjadi karena pasti akan menimbulkan rasa iri terhadap orang yang lebih memiliki wewenang atau kekuasaan.

Contohnya seperti, jika ada sebuah oknum yang melakukan korupsi atau penggelapan uang dan salah satu dari wakil rakyat mengetahuinya. Wakil rakyat tersebut tidak boleh menutupi hal tersebut karena ia sudah diberikan Amanah oleh rakyat untuk menjadi perwakilan rakyat yang jujur dan adil.

  • Q.S Al-Maidah ayat 2: "Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya."

Dalam surah Al-Maidah ayat 2 menjelaskan tentang empati terhadap sesama. Sifat ini sebenarnya sudah tertanam didalam diri semua manusia, tetapi sifat empati ini memiliki banyak konteks dalam kehidupan ada empati dalam melakukan hal baik dan ada juga empati dalam melakukan keburukan. Tentunya dalam jiwa calon pemimpin sebuah negara harus memiliki sifat empati dalam kebaikan, jika calon pemimpin tersebut tidak memiliki sifat empati yang baik, hal tersebut akan membuat negara menjadi kacau dan tidak stabil.

Contoh berperilaku empati yang baik dalam bernegara adalah dengan cara lebih mementingkan rakyat yang lebih membutuhkan bukan memperkaya diri sendiri atau oknum yang sudah berkecukupan.

Seperti yang sudah dijelaskan pada tulisan diatas dasar-dasar yang harus dimiliki dari calon pemimpin rakyat seperti diatas, walaupun sifat tersebut belum mencakup semua hal. Setidaknya hal-hal diatas menjadi dasar untuk memilih calon pemimpin yang baik supaya terus terciptanya kedamaian dinegara tersebut. Kejadian yang masih sering terjadi dinegara yang ada didunia adalah kasus korupsi. Hal ini masih sering terjadi karena salah satu faktornya adalah oknum pemimpin atau wakil rakyat yang telah dipilih oleh rakyat masih saja tidak Amanah, jujur, adil dan lebih mementingkan keuntungan pribadi mereka diabanding kebutuhan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun