Sementara, bus di koridor 3 dan 4 memiliki model bodi bus dan livery bernuansa retro. Bus di koridor 3 berkelir dasar hijau tua dan koridor 4 biru tua. Di sisi samping bodi tertulis "TAYO Trans Tangerang AYO!!".Â
Pada dasarnya perbedaan livery tidak menjadi masalah besar. Banyak transportasi umum di daerah lain, khususnya angkot yang memiliki kelir berbeda-beda sesuai rutenya.Â
Satu hal yang menjadi sorotan. Pada bagian belakang bus di koridor 3 dan 4 terpampang gambar Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang, Arief-Sachrudin dengan tulisan "Ayo Naik Bis Biar Gak Macet".Â
Sungguh sebuah pemandangan yang memprihatinkan, sebab urusan transportasi bukan sebatas agenda politik tetapi mengakomodasi dan melayani mobilitas publik serta upaya menurunkan polusi.Â
Profesionalitas pengelolaan dan pelayanan sudah seharusnya jadi prioritas. Pemerintah Kota Tangerang dan seluruh pihak terkait perlu segera membenahi permasalahan ini. Rencana kerja strategis jangka pendek dan jangka panjang perlu disusun dan diinformasikan kepada khalayak.Â
Warga Kota Tangerang menantikan sistem BRT yang lebih baik. Mereka menginginkan sistem transportasi umum yang lebih aman, nyaman, terintegrasi, dan dikelola dengan profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H