Mohon tunggu...
Abel Pramudya
Abel Pramudya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara

Travelling, photography, bus enthusiast @abelpram

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Menyoal Penyediaan Informasi, Komunikasi, dan Branding BRT Trans Kota Tangerang

12 April 2022   19:30 Diperbarui: 14 September 2022   21:22 2545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga unggahan terakhir pada 17 Oktober 2021, akun ini memiliki total 14 unggahan.

Selain Instagram, tidak ditemui media sosial yang menjadi platform resmi saluran informasi Trans Kota Tangerang. Tidak diketahui juga nomor pelayanan atau pengaduan yang bisa dihubungi. Jika akun Instagram resminya kini tak lagi aktif, tentu penyaluran informasi BRT jadi terhambat.

Selain itu, baik di dalam bus, halte, maupun bus stop tidak ada passenger information display system (PIDS). Penyediaan PIDS diharapkan bisa lebih optimal dengan format audio-visual. PIDS sebaiknya disematkan berbagai fitur agar penumpang dapat mengetahui posisi bus dan jadwal bus secara terkini atau real-time.

Pemberhentian bus Trans Kota Tangerang koridor 2 di Jalan Sawo Raya yang nampak tidak terawat. (Foto: Abel Pramudya)
Pemberhentian bus Trans Kota Tangerang koridor 2 di Jalan Sawo Raya yang nampak tidak terawat. (Foto: Abel Pramudya)

Informasi peta jaringan rute BRT Trans Kota Tangerang juga perlu disediakan di setiap sarana dan prasarana pendukung. Namun sebenarnya, hal tersebut tidak cukup. 

Peta harus dibuat lebih komprehensif dengan menampilkan informasi integrasi rute dengan moda lain. Tempat-tempat penting, fasilitas umum, atau simpul kegiatan warga seperti tempat wisata, pasar atau pusat perbelanjaan, sekolah, tempat ibadah, dan kantor pemerintahan di sekitar titik pemberhentian bus juga dapat diinformasikan. Tak kalah penting, informasi tarif, jam operasional, dan headway juga perlu ditampilkan.

Idealnya setiap informasi tersebut tidak hanya hadir dalam wujud fisik tapi juga dalam dunia maya melalui situs, aplikasi, ataupun media sosial resmi pengelola. 

Informasi rute Trans Kota Tangerang sudah tercatat di Google Maps. Akan tetapi perlu ada pembaruan terkait halte-halte yang dilewati dan integrasi rute antarkoridor juga antarmoda. Sejauh ini, baru koridor 1, 2, dan 3 yang terdata di Google Maps.

Sementara, di situs resmi Pemerintah Kota Tangerang, tersedia informasi rute dan halte BRT Trans Kota Tangerang dan rute Angkot Si Benteng. Namun, perlu ada informasi integrasi rute antarmoda seperti KRL, Transjakarta, dan angkot-angkot eksisting.

Penyediaan informasi yang komprehensif dan efektif tentu akan sangat membantu bagi para pengguna BRT Tangerang yang merupakan warga Kota Tangerang ataupun warga luar Kota Tangerang. Aspek informasi juga akan berpengaruh pada tingkat penggunaan dan kepuasan layanan BRT.

Trans Kota Tangerang atau Bus Tayo?

Permasalahan lain adalah branding. Di badan bus koridor 1 dan 2 tertulis "Trans Kota Tangerang", sedangkan bus-bus di koridor 3 dan 4 di badan busnya tertulis "TAYO Trans Tangerang Ayo!!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun